BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mengalokasikan anggaran hampir Rp200 miliar untuk mewujudkan Sanitary Landfill sebagai metode pengelolaan sampah terbaru.
"Dalam efisiensi dan perubahan APBD, kami akan mengalokasikan dana hampir 200 miliar dalam rangka menyiapkan TPA," kata Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, Selasa, 20 Mei 2025.
Tri menjelaskan, Sanitary Landfill adalah metode pengelolaan sampah modern yang melibatkan pembuangan sampah secara berlapis-lapis dan menimbunnya dengan tanah untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Metode ini juga bertujuan untuk meminimalkan risiko pencemaran udara, tanah, dan udara akibat sampah, sehingga sangat tepat untuk digunakan di Kota Bekasi.
Baca Juga: DPRD Kota Bandung Soroti Penanganan Sampah oleh Pemkot
Ia menegaskan, penggunaan Sanitary Landfill ini merupakan perintah dan kewajiban yang harus segera direalisasikan, mengingat Kota Bekasi menghasilkan sekitar 1,8 ton sampah per hari.
“Kami melakukan upaya-upaya strategi dalam pengelolaan 1.800 kg sampah per hari yang dihasilkan warga,” ucapnya.
Meski sudah mengoptimalkan pengelolaan dari hulu, seperti bank sampah, truk pengangkut, TPS3R, hingga penggunaan generator pengolah sampah skala kecil di tingkat RW, Tri menyebut upaya tersebut belum cukup tanpa sistem pengelolaan akhir yang efektif.
“Kita membutuhkan lahan yang cukup besar untuk membuka lahan baru dan juga menutup sampah dengan metode Sanitary Landfill,” ujarnya.
Baca Juga: Bupati dan Wali Kota Bogor Gelar Pertemuan, Bahas Persoalan Sampah
Tri juga menjelaskan, upaya jangka panjang nantinya akan mengarah pada pemusnahan sampah untuk pembangkit tenaga listrik. Pihaknya telah menjalin komunikasi intensif dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperkuat kolaborasi.