JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Di tengah hiruk-pikuk Jakarta yang dipenuhi gedung pencakar langit, masih ada satu rumah adat Betawi yang masih bertahan dan terjaga keasliannya, termasuk kawasan Dul di Jalan Ciliwung Ujung, Kelurahan Cililitan Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Rumah tersebut milik Hj Choriyah diperkirakan sudah ada sejak awal 1900-an, tapi saat ini tidak dihuni.
Rumah Kebaya yang terletak tak jauh dari pinggiran Sungai Ciliwung itu tampak masih utuh meski ada plafon teras sisi kiri harus disanggah dengan sebilah bambu agar tak roboh. Rumah tua dibangun dengan struktur utama dari kayu, termasuk dinding yang didominasi cat warna krem.
Sementara dinding di bagian teras juga ada dinding kayu tapi berwarna gelap, seperti cokelat tua yang memberikan nuansa hangat dan alami.
Di bagian atapnya memiliki lis papan warna hijau dengan ornamen menyerupai pelana yang dilipat. Jika dilihat dari samping, lipatan tersebut terlihat seperti kebaya. Karena itulah rumah Betawi juga kerap disebut rumah kebaya.
Baca Juga: Lepas Kepergian Eddie Mardjoeki, Ormas Betawi Berkumpul di TMP Kalibata
Selain sebagai hiasan, ornamen rumah Betawi ini juga berfungsi sebagai pelindung di kala hujan, sehingga air hujan tidak masuk ke area teras rumah.
Atap rumah menggunakan genteng yang disusun dengan model miring khas rumah tradisional pada umumnya. Sementara bukaan pintu dan jendelanya simetris dengan model krepyak. Jendela sisi kiri rumah berwarna kuning dengan frame warna hijau senada dengan warna ornamen pelana di atap.
Ukuran rumah ini relatif kecil, seukuran rumah subsidi saat ini, dengan bangunan satu lantai yang memiliki teras depan berukuran mungil. Teras tersebut dikelilingi oleh pagar beton rendah dengan lubang-lubang vertikal, juga berfungsi sebagai pembatas ruang terbuka di depan rumah. Sayangnya, latar atau halamannya tampak berantakan, seperti bekas kegiatan renovasi.
Sebenarnya ahli waris terakhir rumah ini adalah H. Abdussalam atau Babeh Dung tapi kemudian agar Rumah Kebaya tetap terjaga, beberapa tahun lalu dibeli oleh Hj Choiriyah, adik dari Babeh Dung.
Baca Juga: Pramono Anung: Eddie Nalapraya, Tokoh Betawi yang Bawa Pencak Silat Mendunia
Rumah ini kerap menjadi lokasi syuting berbagai acara budaya di televisi, juga pernah mendapat tawaran Dinas Kebudayaan Jakarta untuk mendapatkan SK Cagar Budaya. Tawaran tersebut menjanjikan bantuan pelestarian dengan syarat tidak mengubah fisik bangunan depan.