Ini Profil Jarred Dwayne Shaw, Pebasket Tangerang Hawks yang Ditangkap karena Permen Ganja

Jumat 16 Mei 2025, 10:39 WIB
Profil Jarred Shaw, pebasket AS di IBL yang ditangkap usai selundupkan permen ganja. (Sumber: IBL)

Profil Jarred Shaw, pebasket AS di IBL yang ditangkap usai selundupkan permen ganja. (Sumber: IBL)

POSKOTA.CO.ID - Jarred Dwayne Shaw, seorang pemain basket profesional asal Amerika Serikat, sebelumnya dikenal luas sebagai pilar tim Tangerang Hawks di ajang Indonesian Basketball League (IBL).

Namun, popularitas dan reputasinya di dunia olahraga mendadak terjerembab setelah terlibat dalam kasus narkoba.

Shaw ditangkap oleh aparat kepolisian Indonesia karena mengimpor permen berbahan dasar ganja dari Thailand.

Kasus ini tak hanya menjadi sorotan media nasional dan internasional, tetapi juga menjadi pukulan telak bagi dunia basket Indonesia yang tengah berkembang pesat.

Baca Juga: Pebasket Jarred Shaw Masuk Daftar Hitam IBL, Terancam Pidana Mati atas Kasus Permen Ganja

Penangkapan yang Menggemparkan

Pemain Tangerang Hawks Basketball asal Amerika Serikat (AS) Jarred Dwayne Shaw ditangkap Polres Bandara Soekarno-Hatta terkait permen ganja. (Sumber: Poskota/Ali Mansur)

Penangkapan Jarred Shaw dilakukan oleh aparat kepolisian di apartemennya yang berlokasi di kawasan Cisauk, Tangerang pada Rabu, 7 Mei 2025. Polisi menemukan sebanyak 132 butir permen ganja sebagai barang bukti.

Permen tersebut diduga dikirim melalui jalur pengiriman dari Thailand, yang saat ini dikenal sebagai salah satu negara yang telah melegalkan ganja dalam batas tertentu.

Namun, status legal tersebut tidak berlaku di Indonesia yang masih mengkategorikan ganja sebagai narkotika golongan I.

Kepolisian menegaskan bahwa Shaw terancam dijerat dengan pasal-pasal berat dalam Undang-Undang Narkotika, yang memiliki ancaman pidana cukup tinggi, termasuk kemungkinan hukuman penjara belasan tahun. Penangkapan ini langsung memicu reaksi keras dari otoritas basket Indonesia.

Baca Juga: Fakta Kasus Pebasket Jarred Shaw Ditangkap Polisi Terkait Narkoba Permen Ganja

Perbasi dan IBL Ambil Langkah Tegas

Potret pebasket Jarred Shaw yang terancam pidana seumur hidup atau pidana mati karena terlibat kasus narkoba permen ganja. (Sumber: IBL)

Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), Budisatrio Djiwandono, menyatakan bahwa tidak ada toleransi terhadap pengguna maupun pengedar narkoba dalam lingkungan olahraga basket di Tanah Air.

Pernyataan tegas tersebut menegaskan komitmen PERBASI dalam menciptakan lingkungan olahraga yang bersih dan profesional.

Sementara itu, IBL mengambil langkah cepat dengan mem-blacklist Jarred Shaw dari seluruh aktivitas di liga.

Langkah ini sekaligus memberikan pesan bahwa integritas atlet adalah syarat utama dalam kompetisi profesional di Indonesia.

Baca Juga: Pebasket Asal AS Selundupkan 869 Gram Ganja dalam Kemasan Permen, Terancam Hukuman Mati

Perjalanan Karier Basket Jarred Shaw

Potret Jarred Shaw pemain basket asing yang terlibat kasus narkoba permen ganja. (Sumber: IBL)

Jarred Dwayne Shaw lahir pada 28 September 1990 di Dallas, Texas, Amerika Serikat.

Dengan tinggi badan mencapai 211 cm (sekitar 6 kaki 11 inci), Shaw dikenal sebagai pemain yang kuat dalam posisi center maupun power forward.

Ia menempuh pendidikan sekolah menengah di David W. Carter High School dan melanjutkan ke perguruan tinggi di Utah State University.

Pada tahun 2014, meskipun tidak terpilih dalam NBA Draft, Shaw tetap memulai karier profesionalnya dan menembus banyak liga basket di dunia.

Ia tercatat pernah bermain di berbagai negara seperti Turki, Argentina, Tunisia, Jepang, Republik Dominika, Meksiko, Uruguay, Venezuela, Arab Saudi, dan Indonesia.

Shaw bergabung dengan IBL sejak tahun 2022, pertama kali bermain untuk Prawira Bandung. Ia kemudian memperkuat Satria Muda Pertamina dan terakhir Tangerang Hawks.

Pada musim IBL 2025, ia mencatat rata-rata statistik impresif dengan 17,9 poin, 7,2 rebound per pertandingan dengan akurasi tembakan mencapai 48,6 persen.

Daftar Klub yang Pernah Dibela Jarred Shaw

  • 2014–2015: Ankara DSİ (Turki)
  • 2015–2016: Santa Cruz Warriors (NBA G-League, AS)
  • 2016: Hispano Americano (Argentina)
  • 2016: Club Africain (Tunisia)
  • 2017–2018: Fukushima Firebonds (Jepang)
  • 2018–2019: Goes (Uruguay)
  • 2019: Panteras de Miranda (Venezuela)
  • 2019: Metropolitanos de Mauricio Báez (Dominika)
  • 2019–2020: Dorados de Chihuahua (Meksiko)
  • 2020: Trouville (Uruguay)
  • 2021: Soles de Ojinaga (Meksiko)
  • 2021: Metropolitanos de Mauricio Báez (Dominika)
  • 2022: Duba Club (Arab Saudi)
  • 2022: Hebraica Macabi (Uruguay)
  • 2022: Gigantes de Guayana (Venezuela)
  • 2022: Homenetmen Beirut (Lebanon)
  • 2022–2023: Prawira Bandung (Indonesia)
  • 2023–2024: Satria Muda Pertamina (Indonesia)
  • 2024–2025: Tangerang Hawks (Indonesia)

Berita Terkait


News Update