Ketika cicilan sudah melebihi 30 persen dari total pendapatan bulanan, risiko galbay meningkat tajam. Akibatnya, pihak penyedia pinjol akan mengaktifkan mekanisme penagihan lapangan.
Untuk itu, penting bagi calon peminjam untuk melakukan perhitungan matang terhadap cash flow pribadi dan hanya meminjam sesuai kebutuhan mendesak yang dapat dilunasi dalam jangka waktu yang disepakati.
2. Memberikan Janji Pembayaran Palsu
Sikap umum yang sering ditemui pada debitur bermasalah adalah memberikan janji akan membayar dalam waktu tertentu, namun tidak ditepati.
Meskipun niat awal adalah menenangkan pihak penagih, kenyataannya janji semacam ini justru dapat memperburuk hubungan antara debitur dan pihak pinjol.
Baca Juga: Gagal Bayar Pinjol? Ini Durasi Lamanya Penyebaran Data dan Penagihan Utang
Bila komitmen tidak terpenuhi, DC akan menganggap debitur tidak kooperatif dan dapat memicu penagihan langsung ke rumah.
Maka dari itu, jika Anda belum mampu membayar, sebaiknya komunikasikan kondisi secara terbuka dan ajukan permintaan resmi perpanjangan tenor atau keringanan bunga dan denda.
3. Merespons Penagihan dengan Nada Emosional
Penagihan cicilan biasanya dilakukan secara bertahap, dimulai dari notifikasi digital, email, hingga telepon.
Namun, banyak debitur yang merespons secara emosional, bahkan bersikap agresif saat ditelepon oleh penagih.
Tindakan ini tidak hanya memperburuk situasi, tetapi juga dapat memicu eskalasi penagihan ke tahap lebih serius, yaitu penagihan lapangan.
Oleh karena itu, penting bagi peminjam untuk tetap menjaga komunikasi yang tenang, sopan, dan terbuka demi mencari solusi bersama.
Baca Juga: Cara Cek Pinjol Legal dan Ilegal dari Situs Resmi OJK, Bisa Pakai Smartphone
.png)
