JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Warga pemukiman kumuh di pinggir Rel Penjompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat terlihat melakukan aktivitas seperti warga pada umumnya.
Pantauan Poskota di lokasi, para warga asik bersenda gurau dan mengobrol di pinggiran rel kereta api. Anak-anak pun asik bermain dan bercanda di jalur kereta yang aktif itu.
Selain itu, para warga terlihat melakukan aktivitas mandi, cuci, kakus (Mck) di bangunan semi permanen yang berdempetan dengan rel kereta api.
Terlihat pula, tidak ada ketakutan sama sekali dari mereka yang diperkirakan sudah hidup bertahun-tahun di kawasan tersebut.
Saat tim Poskota berusaha mewawancarai para warga tersebut. Mereka mengaku enggan untuk diwawancarai.
Baca Juga: Sepekan Operasi Berantas Jaya, Polda Metro Jaya Tangkap 1.197 Orang
Salah seorang warga mengatakan, takut akan digusur oleh pihak Kereta Api Indonesia (KAI) jika pemberitaan yang dibuat Poskota viral.
Pasalnya, tanah yang berada di bantaran rel kereta Penjompongan itu sebagian besar berada di lahan milik PT. KAI.
"Jangan wawancara mas saya takut di gusur," ucap salah seorang warga yang tidak diketahui namanya tersebut, Jumat, 16 Mei 2025.
Warga lain pun mengungkapkan hal yang sama ketika tim Poskota berusaha wawancara.
Baca Juga: Cair Hitungan Menit! 7 Pindar Resmi OJK Ini Siap Beri Pinjaman Sampai Rp50 Juta
Untuk pemukiman kumuh di pinggir Rel Penjompongan ini berada dari Stasiun Tanah Abang hingga Stasiun Bukit Duri dengan panjang sekitar 20,1 Kilometer.
Akhirnya, tim Poskota berusaha mencari kawasan pemukiman kumuh di tempat lain yakni berada di bantaran Kali Krukut, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Salah seorang warga yang rumahnya berada di sisi kiri bantaran Kali Krukut dengan kesehariannya berjualan gado-gado mengaku enggan untuk di wawancarai juga.
"Saya ga mau di wawancara, sebelumnya juga udah ada teguran dari kelurahan, nah bangunan yang melebihi batas kali akan digusur paksa kalo ga di bongkar sendiri," ucap ibu yang namanya tidak mau disebutkan juga.
"Saya bingung mas mau pindah dimana kalo di gusur," sambungnya.
Untuk sisi kanan Kali Krukut itu merupakan sebuah ruko-ruko yang berhadapan langsung dengan jalan Bendungan Hilir.
Tim Poskota akhirnya berpindah lokasi ke Kampung Rawa Sawah, Johar Baru, Jakarta Pusat. Sebuah pemukiman padat penduduk yang rumahnya saling berdempetan.
Ada salah satu rumah yang menjadi perhatian tim Poskota, ketika tim Poskota masuk ke sebuah gang dengan lebar 2,5 meter.
Terlihat sebuah rumah yang kanan dan kirinya saling berdempetan hingga cahaya matahari pun tak tembus ke gang tersebut.
Salah seorang anak pemilik rumah di pemukiman itu, Alfarisi 22 tahun mengaku, sudah tinggal di rumah tersebut sejak tahun 2010.
"Saya udah 15 tahun bang di sini dari 2010 2011 bang, ini juga ngontrak kok," ucap Alfarisi saat diwawancarai Poskota.
Alfarisi kesehariannya bekerja sebagai shopeefood atau mengantarkan makan yang di pesan melalui aplikasi online.
"Kalo bapak saya kerjanya permak Levi's, ibu yah biasa ibu rumah tangga," kata Alfarisi.
Saat tim Poskota berusaha menelusuri gang itu lebih jauh, ternyata gang tersebut buntu atau tidak ada akses jalan lagi.
Namun, dilihat Poskota, rata-rata rumah yang berada di gang tersebut merupakan bangunan semi permanen dengan dua lantai. (cr-4)