Selain itu, penting adanya penguatan sistem karantina wilayah pemusnahan dan pemasangan tanda bahaya yang tidak hanya bersifat visual tetapi juga disertai patroli aktif hingga seluruh bahan peledak dipastikan aman.
Upaya Hukum dan Kepastian Identitas Korban
Pihak berwenang hingga kini masih melakukan proses identifikasi terhadap para korban. Sejumlah keluarga telah mendatangi RSUD Pameungpeuk untuk mencari informasi mengenai anggota keluarga mereka yang menjadi korban.
Pemerintah Kabupaten Garut pun telah menurunkan tim pendampingan psikososial bagi keluarga korban dan warga terdampak.
Dugaan adanya kelalaian dalam prosedur akan ditelusuri oleh pihak kepolisian militer. Jika ditemukan unsur pelanggaran terhadap protokol keselamatan, tidak menutup kemungkinan akan ada proses hukum yang menyertainya.
Insiden ledakan dalam kegiatan pemusnahan amunisi oleh TNI di Garut merupakan tragedi yang mengguncang banyak pihak.
Peristiwa ini membuka mata kita akan pentingnya sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat dalam menjaga keselamatan bersama.
Evaluasi terhadap SOP, penguatan sosialisasi, dan perbaikan sistem keamanan menjadi langkah mutlak yang harus diambil.
Lebih dari itu, edukasi publik tentang bahaya limbah militer harus terus digencarkan agar tragedi serupa tidak kembali terulang.