POSKOTA.CO.ID - Kemacetan sudah lama menjadi salah satu "wajah sehari-hari" Jakarta. Jalanan padat, waktu tempuh yang melelahkan, serta stres berkepanjangan menjadi pengalaman yang hampir setiap hari dialami warga.
Namun, sebuah harapan baru mulai hadir. Pemerintah bersama investor menggelontorkan dana besar senilai Rp21,26 triliun untuk membangun Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated Cikunir-Ulujami, sebuah jalan layang sepanjang 21,6 km yang digadang-gadang akan menjadi solusi konkret dalam mengurai kemacetan di ibu kota.
Baca Juga: Perkuat Nasionalisme Pelajar, Maxim Gelar Kuis Sejarah untuk Siswa SMP
Gambaran Proyek Jalan Tol Baru
Jalan tol ini bukan sekadar jalur alternatif, melainkan infrastruktur modern yang dirancang dengan pendekatan jangka panjang. Dengan lebar lajur 2x2 selebar 3,5 meter, tol elevated ini dibangun di atas JORR eksisting.
Kehadiran desain layang memungkinkan penggunaan lahan lebih efisien tanpa perlu pembebasan tanah masif, sesuatu yang sering kali menjadi kendala utama pembangunan tol di perkotaan padat seperti Jakarta.
Proyek dengan panjang 21,6 km ini tidak hanya menghadirkan jalan baru, tetapi juga membuka akses ke beberapa titik penting. Tiga ramp on/off akan dibangun, yaitu:
- Ramp Pondok Indah,
- Ramp Bambu Apus,
- Ramp Tol Jagorawi.
Dengan demikian, tol elevated ini akan terkoneksi langsung ke ruas arteri utama, mempermudah pergerakan warga yang sehari-hari melakukan mobilitas dari Bekasi ke Jakarta Selatan, bahkan hingga ke Bandara Soekarno Hatta.
Dampak Positif terhadap Mobilitas Warga
Bagi banyak warga, waktu adalah sumber daya yang paling berharga. Saat ini, perjalanan dari Bekasi ke Jakarta Selatan bisa memakan waktu hingga 2–3 jam di jam sibuk. Kehadiran tol elevated ini diharapkan memangkas waktu tempuh secara signifikan.
Bayangkan, perjalanan yang biasanya penuh frustasi dapat dipangkas hingga hanya sekitar satu jam saja. Bagi pekerja yang setiap hari melakukan perjalanan pulang-pergi, penghematan waktu ini berarti lebih banyak waktu berkumpul bersama keluarga, beristirahat, atau bahkan meningkatkan produktivitas kerja.
Investasi Rp21,26 Triliun: Lebih dari Sekadar Angka
Nilai investasi sebesar Rp21,26 triliun memang terdengar fantastis. Namun, jika ditelisik lebih jauh, proyek infrastruktur besar seperti ini bukan hanya soal biaya pembangunan fisik. Ia adalah bentuk investasi jangka panjang untuk kehidupan masyarakat perkotaan.
Pembangunan jalan tol baru mampu membuka potensi ekonomi di sekitar wilayah yang terhubung. Properti di koridor Cikunir hingga Ulujami diprediksi mengalami peningkatan nilai. Selain itu, akses logistik juga akan lebih lancar, memotong biaya distribusi barang dari kawasan industri di Bekasi menuju pusat ekonomi di Jakarta.