Ledakan Hebat di Garut Saat Pemusnahan Amunisi, Ini Kronologi dan Jumlah Korban Jiwa

Senin 12 Mei 2025, 19:46 WIB
Ledakan terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, pada saat TNI tengah melakukan pemusnahan amunisi lama yang sudah dinyatakan tidak layak pakai. (Sumber: Pinterest)

Ledakan terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, pada saat TNI tengah melakukan pemusnahan amunisi lama yang sudah dinyatakan tidak layak pakai. (Sumber: Pinterest)

Namun, tanpa disadari, lokasi tersebut masih menyimpan bahan peledak aktif yang belum sepenuhnya meledak. Ledakan susulan pun terjadi, menewaskan beberapa warga yang berada di lokasi.

Tanggapan dan Investigasi Pihak Militer

Kapendam Kolonel Mahmuddin menyatakan bahwa saat ini tim investigasi dari TNI telah diterjunkan untuk menelusuri lebih lanjut penyebab insiden serta mengevaluasi protokol keamanan yang diterapkan.

Seluruh korban, baik yang meninggal maupun luka-luka, telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk untuk mendapatkan perawatan medis dan proses identifikasi.

"Saat ini tim investigasi sedang melakukan pendalaman lebih lanjut di lapangan. Kami juga fokus mengevakuasi korban dan mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati tempat kejadian perkara," ujar Mahmuddin.

Kodam III/Siliwangi juga menyatakan komitmennya untuk meninjau kembali dan memperketat standard operating procedure (SOP) terkait kegiatan pemusnahan amunisi agar tidak terulang kejadian serupa di masa mendatang.

Reaksi Publik dan Tanggung Jawab Moral

Insiden ini menimbulkan duka mendalam tidak hanya bagi keluarga korban tetapi juga bagi masyarakat luas. Warganet ramai mengungkapkan keprihatinan serta mempertanyakan akurasi pelaksanaan SOP oleh pihak TNI.

Banyak yang menyayangkan keterlibatan warga sipil dalam insiden ini, terutama karena kemungkinan kurangnya pembatasan area dan pengawasan pasca-ledakan pertama.

Tidak sedikit yang mempertanyakan kenapa area pemusnahan tidak sepenuhnya steril dari akses warga, serta mengapa tidak ada sistem peringatan atau larangan lebih tegas terhadap masyarakat untuk mendekat setelah ledakan pertama terjadi.

Aspek Sosial: Ketidaktahuan Masyarakat dan Nilai Ekonomi Limbah Militer

Fenomena warga mendekat ke lokasi bekas ledakan untuk mengumpulkan material sisa seperti piston dan kuningan bukanlah hal yang baru, khususnya di daerah dengan tingkat ekonomi rendah. Material tersebut sering kali dijual kembali sebagai barang rongsok dengan nilai jual tertentu.

Namun, ketidaktahuan masyarakat terhadap bahaya sisa bahan peledak menjadi faktor utama yang memperparah dampak insiden ini.

Di sinilah pentingnya edukasi publik dan pengamanan ketat terhadap wilayah-wilayah yang baru saja digunakan untuk aktivitas berisiko tinggi seperti pemusnahan amunisi.

Langkah Ke Depan: Penguatan SOP dan Edukasi Risiko

Tragedi ini menjadi momentum penting bagi institusi militer dan pemerintah daerah untuk melakukan introspeksi. Kegiatan berisiko tinggi seperti pemusnahan amunisi harus dilakukan dengan perencanaan matang, pelibatan unsur keamanan sipil seperti polisi dan satpol PP, serta sosialisasi aktif kepada masyarakat sekitar.

Berita Terkait

News Update