Banyak orang khawatir bahwa menerima somasi akan langsung berujung pada persidangan dan tuntutan hukum. Namun, kenyataannya hal ini jarang terjadi, terutama dalam kasus pindar yang terdaftar di OJK.
Dalam banyak kasus, somasi hanya menjadi langkah awal untuk menegaskan kewajiban pembayaran.
Proses hukum yang lebih lanjut, seperti gugatan, baru akan dilakukan jika pihak pemberi pinjaman merasa perlu mengambil langkah lebih lanjut.
2. Pencatatan di Lembaga Keuangan
Jika masalah gagal bayar berlanjut, risiko lain yang mungkin terjadi adalah pencatatan buruk di lembaga pemeringkat kredit.
Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk mengakses produk keuangan lainnya di masa depan, seperti pengajuan kredit atau pinjaman.
3. Penagihan yang Makin Intensif
Setelah somasi, pihak pindar biasanya akan melanjutkan penagihan melalui berbagai cara, termasuk pihak ketiga seperti debt collector.
Ini bisa menyebabkan rasa stres dan tekanan mental bagi debitur. Namun, ini bukanlah hal yang permanen jika debitur dapat mengatur dan menyelesaikan kewajiban dengan baik.
Bagaimana Menyikapi Somasi Pindar dengan Bijak?
Ketika menerima somasi, penting bagi debitur untuk tetap tenang dan tidak panik.
Berikut beberapa langkah yang bisa diambil untuk menyelesaikan masalah pindar dengan bijak:
1. Menghubungi Pihak Pindar
Jika Anda merasa kesulitan membayar, cobalah untuk menghubungi pihak pindar dan diskusikan kemungkinan penyelesaian, seperti pengaturan ulang jadwal pembayaran atau negosiasi bunga yang lebih rendah.
Banyak aplikasi pindar yang terdaftar di OJK bersedia mencari solusi dengan debitur yang menunjukkan niat baik untuk menyelesaikan utangnya.
2. Mengenal Hak dan Kewajiban Anda
Penting untuk mengetahui hak-hak Anda sebagai debitur, termasuk hak untuk mendapatkan informasi yang jelas mengenai besaran utang, bunga, dan denda.