Tak Hanya 'Agak Laen', Inilah Deretan Film Indonesia yang Sempat Diburu Studio Luar Negeri

Sabtu 10 Mei 2025, 09:19 WIB
Film Agak Laen (Sumber: Pinterest)

Film Agak Laen (Sumber: Pinterest)

POSKOTA.CO.ID - Kolaborasi antara industri film Indonesia dan Korea Selatan menorehkan babak baru dalam upaya internasionalisasi karya sinema nasional.

Rumah produksi Imajinari, yang dikenal melalui film komedi horor Agak Laen (2024), resmi menjalin kerja sama dengan Barunson E&A, studio ternama asal Korea Selatan yang sebelumnya memproduksi film peraih Oscar Parasite (2019).

Kerja sama tersebut diumumkan dalam ajang bergengsi Hong Kong FilmArt pada Maret 2025 lalu. Dalam nota kesepahaman yang telah diteken, Barunson E&A memperoleh lisensi internasional untuk tiga intellectual property (IP) film Imajinari, yaitu Agak Laen, Tinggal Meninggal, dan Agak Laen 2.

“Saat ini yang pasti lisensi internasional dari ketiga IP tersebut telah dikerjasamakan dengan Barunson E&A. Mari kita doakan yang terbaik,” ujar Ernest Prakasa, Chief Creative Officer Imajinari, dalam siaran pers resmi pada Kamis, 8 Mei 2025.

Namun, hingga kini belum diumumkan rincian rencana produksi atau jadwal rilis dari pihak Barunson E&A.

Baca Juga: Banding Ditolak, Lini Belakang Persebaya Kehilangan Pilar Utama Jelang Hadapi Semen Padang

Potensi Adaptasi Film Indonesia di Kancah Internasional

Kerja sama ini bukanlah satu-satunya contoh ketertarikan studio internasional terhadap film Indonesia. Sebelumnya, beberapa karya film nasional juga sempat menjadi perhatian rumah produksi asing. Berikut adalah empat film Indonesia yang pernah masuk radar industri global:

1. Get Married (2007)

Film komedi Get Married, yang disutradarai Hanung Bramantyo, merupakan salah satu karya lokal yang sukses secara komersial dan artistik. Film ini ditonton lebih dari 1,3 juta penonton dan meraih tiga Piala Citra dalam ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2007.

Keberhasilan tersebut menarik perhatian perusahaan film Vietnam, Live On, yang kemudian memproduksi ulang film ini dengan judul Ngay Mai, Mai Cuoi, tayang pada September 2017. Proyek remake ini merupakan salah satu contoh nyata ekspor konten hiburan Indonesia ke Asia Tenggara.

2. Laskar Pelangi (2008)

Diadaptasi dari novel karya Andrea Hirata, Laskar Pelangi merupakan film drama pendidikan yang sukses besar. Tahun 2011, rumah produksi Hollywood Plan B yang dipimpin Brad Pitt dikabarkan mengutarakan minat untuk membuat adaptasi internasionalnya.

Meski minat tersebut sempat menyita perhatian publik, proyek adaptasi Laskar Pelangi versi Hollywood tidak mengalami perkembangan berarti hingga kini, dan akhirnya tidak terealisasi.

3. Pengabdi Setan (2017)

Berita Terkait

News Update