Hati-hati! Debt Collector Pinjol Gunakan Spam OTP untuk Intimidasi, Begini Cara Melindungi Diri

Sabtu 10 Mei 2025, 15:10 WIB
Simak cara praktis blokir spam OTP dari pinjol ilegal dalam 5 menit. Nomor Anda tidak diretas, ini fakta sebenarnya yang harus diketahui!. (Sumber: Freepik)

Simak cara praktis blokir spam OTP dari pinjol ilegal dalam 5 menit. Nomor Anda tidak diretas, ini fakta sebenarnya yang harus diketahui!. (Sumber: Freepik)

POSKOTA.CO.ID - Belakangan ini, masyarakat dihebohkan dengan maraknya kasus spam OTP (One-Time Password) yang dialami oleh pengguna pinjaman online (pinjol).

Banyak korban melaporkan menerima puluhan hingga ratusan SMS berisi kode verifikasi dari berbagai platform dalam waktu singkat. Diduga, aksi ini merupakan taktik intimidasi yang dilakukan oleh debt collector (DC) untuk menekan nasabah yang terlambat membayar utang.

Hal ini semakin ramai setelah seorang konten kreator Tools Pinjol mengungkap cara kerja spam OTP tersebut melalui video tutorial di YouTube.

Dalam videonya, ia membeberkan bagaimana DC menggunakan tools khusus untuk mengirim OTP massal ke nomor korban. Tak sedikit korban yang panik karena mengira nomor mereka diretas atau akun WhatsApp-nya dibajak, padahal kenyataannya lebih kompleks dari itu.

Baca Juga: Teror Pinjol Hingga Tengah Malam! Begini Cara Lawan Penyebaran Data Ilegal

Lantas, seberapa berbahaya serangan spam OTP ini? Bagaimana cara debt collector melakukannya, dan yang terpenting, apa yang bisa kita lakukan untuk menghindarinya? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut.

Mekanisme Spam OTP oleh Debt Collector

Dalam video yang diunggah di channel YouTube Tools Pinjol, sang kreator membeberkan langkah-langkah yang digunakan DC untuk mengirim spam OTP ke nomor korban. Berikut poin-poin kuncinya:

  1. Penggunaan Tools Spesifik

DC menggunakan script berbasis Python yang dijalankan melalui sistem operasi Kali Linux (OS khusus untuk ethical hacking). Tools ini bekerja dengan memanfaatkan token verifikasi dari berbagai platform untuk mengirim permintaan OTP secara otomatis.

  1. Proses Spam Massal

Nomor korban dimasukkan ke dalam program, lalu tools tersebut mengirim permintaan OTP ke berbagai layanan (e-commerce, aplikasi keuangan, dll.). Dalam hitungan menit, korban bisa menerima puluhan hingga ratusan SMS OTP dari berbagai sumber.

  1. Tujuan: Psikologis dan Intimidasi

Korban yang tidak paham teknologi sering mengira nomornya "diretas" atau WA-nya direbut. Padahal, ini hanya spam yang tidak membahayakan asalkan OTP tidak dibagikan. Taktik ini ditujukan untuk menekan korban agar segera melunasi utang.

Korban Mengira Nomor Diretas, Faktanya?

Banyak laporan dari anggota grup WA dan Telegram yang panik karena mengira nomor mereka "dihack". Padahal, menurut sang kreator, spam OTP tidak sama dengan peretasan.

  • Nomor Tidak Diretas: Spam OTP hanya mengganggu, tidak mengancam keamanan data selama korban tidak membagikan kode OTP.
  • Bukan Pendaftaran Aktif: Pesan OTP muncul karena nomor direquest di suatu platform, bukan karena benar-benar terdaftar.

"Jangan panik! Ini cuma gangguan. Abaikan saja, jangan sampai Anda malah membuka aplikasi atau membagikan OTP," tegasnya.

Baca Juga: Panduan Lengkap, Galbay di Pinjol Tanpa Kena Sebar Data dan Debt Collector

Cara Menghindari Spam OTP

Berikut tips dari sang kreator untuk melindungi diri:

  1. Aktifkan Verifikasi Dua Langkah di WA: Gunakan fitur two-step verification dengan PIN 4-6 digit untuk mencegah akses tidak sah.
  2. Jangan Gunakan Aplikasi GetContact/Truecaller: Aplikasi seperti GetContact justru berpotensi membocorkan data kontak Anda ke pihak lain.
  3. Jangan Tanggapi Spam OTP: Abaikan SMS OTP yang tidak jelas sumbernya. Jangan klik link atau membagikan kode ke siapapun.
  4. Laporkan ke Otoritas: Jika spam sudah mengganggu, laporkan nomor pengirim ke layanan aduan Kominfo atau provider telekomunikasi.

Debt Collector dan Perlawanan

Menariknya, sang kreator juga mengajarkan cara "balas dendam" dengan melakukan spam OTP ke nomor DC. Namun, ia mengingatkan:

  • Efek Hukum: Tindakan balasan bisa melanggar UU ITE jika dilakukan tanpa dasar hukum.
  • Edukasi Lebih Penting: Fokus pada pemahaman hak-hak konsumen dan cara melaporkan pinjol ilegal ke OJK.

Baca Juga: Bolehkah Mengabaikan WA dan Telepon dari DC Pinjol? Simak Penjelasannya

Spam OTP adalah senjata psikologis debt collector pinjol ilegal. Meski mengganggu, korban tidak perlu khawatir selama tidak membagikan kode OTP. Perlindungan proaktif seperti verifikasi dua langkah dan menghindari aplikasi berisiko adalah kunci utama.

"Pinjol ilegal adalah penjajah ekonomi. Jangan takut, tapi juga jangan terprovokasi. Lawan dengan bijak," tutup Tools Pinjol.

Spam OTP oleh debt collector pinjol ilegal memang mengganggu, namun penting untuk diingat bahwa hal ini tidak berarti akun atau nomor Anda diretas.

Kunci utama menghadapinya adalah tetap tenang, tidak membagikan kode OTP kepada siapapun, dan memperkuat pengamanan akun dengan verifikasi dua langkah.

Dengan memahami modus ini, masyarakat bisa lebih waspada dan tidak mudah terintimidasi oleh taktik tekanan psikologis semacam ini.

Pada akhirnya, edukasi dan kesadaran digital menjadi senjata ampuh melawan praktik pinjol ilegal dan debt collector nakal.

Jika menerima spam OTP secara masif, laporkan segera kepada pihak berwajib atau melalui layanan aduan OJK. Mari bersama-sama menciptakan ekosistem keuangan digital yang lebih aman dan bertanggung jawab.

Berita Terkait

News Update