Pemprov Jakarta Impor Sapi dari Australia untuk Ketahanan Pangan dan Stabilkan Harga

Jumat 09 Mei 2025, 15:31 WIB
Ilustrasi - Sejumlah sapi divaksin petugas. (Poskota/Samsul Fatoni)

Ilustrasi - Sejumlah sapi divaksin petugas. (Poskota/Samsul Fatoni)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemprov Jakarta terus memperkuat strategi ketahanan pangan melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan, termasuk Perumda Dharma Jaya.

Plt. Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretariat Daerah DKI Jakarta, Suharini Eliawati, mengatakan salah satu langkah strategis yang kini dilakukan adalah impor Sapi Bakalan dari Australia.

Menurutnya, impor sapi itu dinilai efektif dalam menjaga pasokan protein hewani bagi masyarakat ibu kota, khususnya menjelang momentum Hari Raya Idul Adha.

Eli menyampaikan, kegiatan impor ini bukan hanya berdampak pada ketersediaan pangan, tetapi juga bagian dari upaya menjaga stabilitas harga di pasaran.

Baca Juga: Dharma Jaya Impor 5.000 Sapi BX dari Australia, Tahap Pertama Tiba di Jakarta

“Ini bagian dari strategi 4K: Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif. Dengan adanya impor sapi, Pemprov DKI Jakarta ingin memastikan warga Jakarta memiliki akses terhadap protein hewani yang cukup dan terjangkau, apalagi menghadapi momen besar seperti Idul Adha,” ucap Eli dalam keterangannya, Jumat 9 Mei 2025.

Eli mengatakan, pemilihan Australia sebagai negara asal impor didasarkan pada faktor kedekatan geografis dan efisiensi biaya logistik.

“Saat ini baru dari Australia, Negara lain memang potensial, tapi butuh penjajakan dan kajian, terutama soal ongkos kirim dan waktu tempuh,” kata Eli.

Dharma Jaya sendiri telah mendatangkan 500 ekor Sapi BX tahap pertama, yang saat ini sedang dalam proses penggemukan di RPH Serang, Banten. Rencananya, tahap kedua pada Juni 2025.

“Karena kita beli sapi bakalan, jadi harganya bisa ditekan, dan ini lebih murah meskipun

berasal dari impor,” ucap Eli.

Baca Juga: Produksi Susu Sapi di Lembang Pulih Usai Wabah PMK, Tembus 110.000 Liter per Hari

Eli menyebut bahwa Dharma Jaya tidak hanya mengandalkan impor, tetapi tetap menjaga kerja sama dengan daerah-daerah penghasil ternak di Indonesia, seperti Blora dan wilayah Jawa Timur.

Hal ini penting untuk mendukung sinergi kerja sama daerah dalam menjaga inflasi dan ketahanan pangan.

“Kalau stok aman, harga terkendali, dan tentunya kualitas pun kita jaga. Semua daging yang beredar harus bebas dari bahan berbahaya. Ini yang terus kita dorong di seluruh rantai pasok pangan Jakarta,” ujar Eli. CR-4

Berita Terkait

Indonesia Cari Impor Sapi Non-Australia

Kamis 21 Nov 2013, 23:16 WIB
undefined

News Update