BOGOR, POSKOTA.CO.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor bergerak cepat menindaklanjuti laporan dugaan keracunan makanan yang dialami sejumlah siswa di Bosowa Bina Insani Bogor pada Rabu, 7 Mei 2025.
Dinkes Kota Bogor langsung mengunjungi lokasi terkait untuk pengambilan sampel makanan pada Kamis pagi, 8 Mei 2025.
Keseluruhan sampel makanan yang didapat akan langsung diserahkan kepada tim laboratium untuk dilakukan pemeriksaan guna memastikan kandungan yang diduga menjadi penyebab keracunan. Hasil pemeriksaan ini diperkirakan akan keluar dalam beberapa hari ke depan.
Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengatakan Dinkes Kota Bogor langsung melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) untuk mengidentifikasi sumber masalah serta menghitung jumlah korban yang terdampak saat menerima laporan awal terkait dugaan keracunan MBG.
“Dari hasil penelusuran sementara, kasus pertama muncul sekitar pukul 15.00 WIB pada Selasa (6 Mei 2025), sehingga diduga kuat makanan yang dikonsumsi pada hari itu menjadi penyebabnya," ucap Retno, Rabu, 7 Mei 2025.
Baca Juga: Presiden Prabowo dan Bill Gates Tinjau Program MBG, Kepala BGN: Bukan Settingan Apa Adanya
Data sementara mencatat 36 orang mengalami gejala, mayoritas berupa diare ringan, disertai mual, muntah, dan demam.
Dari total 36 kasus, 12 orang sempat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.
Hingga saat ini, lima di antaranya masih menjalani rawat inap, sementara tujuh lainnya telah pulih dan diperbolehkan pulang.
Sementara itu, 24 orang lainnya yang tidak dirawat inap menerima pengobatan sesuai gejala oleh dokter UKS di Sekolah Bina Insani.
Adapun siswa Sekolah Bina Insani yang mengalami keracunan diperkirakan berjumlah puluhan dan semua merupakan siswa TK serta SMP.