Selain itu, pengawasan juga telah dilakukan di dapur penyedia makanan guna memastikan proses pengolahan memenuhi standar keamanan pangan. Dapur yang bersangkutan diketahui memproduksi dan mendistribusikan 2.977 porsi makanan ke 13 sekolah.
“Hingga saat ini belum ditemukan laporan kasus serupa dari 12 sekolah lainnya,” ucap Retno.
Sebagai tindak lanjut, Dinkes berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk melakukan pemantauan intensif di sekolah lain serta memastikan seluruh kasus ditangani dengan baik.
Koordinasi juga dilakukan dengan rumah sakit di Kota Bogor sebagai langkah antisipasi jika muncul pasien tambahan.
“Pihak sekolah juga kami minta untuk terus melakukan pendataan terhadap kemungkinan adanya korban baru,” katanya.
Dinkes memastikan penanganan kejadian ini dilakukan secara menyeluruh, mulai dari investigasi sumber kontaminasi, pengawasan fasilitas pengolahan makanan, hingga pemantauan kesehatan pasien. (cr-5)