POSKOTA.CO.ID - Salah satu dampak utama dari kebiasaan menggunakan pinjol adalah risiko ketergantungan finansial.
Banyak pengguna pinjol tergiur dengan kemudahan mendapatkan dana tanpa mempertimbangkan bunga yang tinggi atau jangka waktu pengembalian yang singkat.
Akibatnya, sebagian orang terjebak dalam siklus meminjam untuk membayar utang sebelumnya.
Pola ini tidak hanya menguras tabungan, tetapi juga dapat memperburuk kondisi keuangan jangka panjang.
Misalnya, seseorang yang awalnya meminjam untuk kebutuhan mendesak sehingga memaksa dirinya harus meminjam lagi untuk membayar cicilan, akhirnya utang terus bertambah.
Baca Juga: Cara Pinjam Uang di Pinjol untuk Pemula, Bisa Dapat Limit hingga Rp10 Juta!
Tekanan Psikologis dari Beban Utang
Selain dampak finansial, kebiasaan pinjol juga dapat memengaruhi kesehatan mental.
Tekanan untuk melunasi pinjaman, terutama dengan bunga yang terus bertambah, sering kali menimbulkan stres dan kecemasan.
Dalam beberapa kasus, pengguna pinjol merasa tertekan karena menerima panggilan atau pesan dari penagih utang.
Ketika utang tidak kunjung terbayar, rasa takut akan konsekuensi hukum atau malu di hadapan keluarga juga dapat memicu gangguan mental, seperti insomnia atau depresi ringan.

Gangguan dalam Hubungan Sosial
Kebiasaan menggunakan pinjol juga dapat memengaruhi hubungan dengan orang-orang terdekat.