“Kami di sini tidak membeda-bedakan murid yang ingin mendaftar. Namun untuk murid yang memiliki kebutuhan khusus kami berusaha untuk memberi perhatian ekstra tanpa membeda-bedakan dengan murid lainnya,” ujar Monang.
Merry, 45 tahun, wali murid anak berkebutuhan khusus bernama Silvi, mengaku bersyukur putrinya diterima.

“Syukur ada sekolah alam ini. Anak saya jadi bisa belajar seperti anak lainnya. Dia paling suka belajar gambar,” kata Merry.
Ia menambahkan, Silvi makin mengenal lingkungan sekitar sejak belajar di sekolah alam.
“Dia nyaman belajar di sini. Meski tidak seperti yang lain, Silvi terlihat senang saat belajar langsung di alam,” tuturnya.
Baca Juga: DPRD DKI Dorong Legalisasi Sekolah Gratis Rumah Luminare Rempoa
Sekolah ini juga mengenalkan komputer kepada anak-anak sejak usia dini. Melalui aplikasi seperti Corel Draw, anak-anak diajak menggambar dan mewarnai bentuk hewan kesukaannya.
“Di sini ada pelajaran komputer. Meskipun mereka masih TK, kami berusaha untuk memperkenalkan teknologi digital pada anak sedini mungkin. Mereka biasanya membuat bentuk hewan dan memberi warna,” jelas Monang.
Menurutnya, pengenalan komputer ini penting agar anak paham bahwa teknologi bukan sekadar alat bermain, tapi juga sarana edukasi. CR-3