Selain itu, ponsel milik korban turut dihancurkan untuk menghilangkan jejak. Motif di balik tindakan keji ini diduga karena terdakwa enggan bertanggung jawab setelah hubungan mereka diketahui pihak keluarga korban.
Kasus ini masih terus bergulir di pengadilan militer, dan menjadi perhatian publik di Kalimantan Selatan, terutama di kalangan jurnalis yang mendesak agar pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku.