Baca Juga: KJP Plus Mei 2024 Masih Tersendat, Apakah Bakal Cair Dobel di Bulan Ini? Cek Informasi Terbarunya
Sebelum dibatalkan, Letjen Kunto Arief Wibowo dijadwalkan akan dimutasi dari jabatan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Kogabwilhan I) menjadi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Posisi Kunto sempat direncanakan akan diisi oleh Laksamana Muda TNI Hersan, yang merupakan mantan ajudan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Sebagai efek domino, jabatan Laksda Hersan yang semula menjabat Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) akan digantikan oleh Laksda Krisno Utomo.
Namun seluruh susunan ini kemudian dibatalkan seiring revisi keputusan oleh Panglima TNI.
Kristomei mengungkapkan, setelah keputusan awal keluar, ternyata ada “missed” atau kekeliruan dalam memprediksi kesiapan personel yang akan digeser.
Beberapa jabatan strategis ternyata belum bisa dilepas oleh pejabat yang bersangkutan karena situasi dan tugas-tugas yang tengah berlangsung.
"Jadi gerbong tadi, atau rangkaian tadi untuk ditangguhkan sehingga tidak digantikan dengan gerbong yang lainnya yang 7 perwira pati yang sesuai dengan Kep 554A/IV/2025, jadi tidak ada kaitan dengan yang lain-lain," lanjutnya.
Meski TNI menyebut pembatalan mutasi murni karena pertimbangan teknis dan kebutuhan organisasi, publik sempat diwarnai spekulasi adanya tekanan politik.
Nama Letjen Kunto Arief Wibowo juga menjadi sorotan karena ia adalah anak Try Sutrisno yang disebut-sebut mendukung isu pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam Forum Purnawirawan TNI.