POSKOTA.CO.ID - Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, mantan Panglima TNI, meluapkan kemarahannya terhadap Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules Rozario Marshal, menyusul pernyataan kontroversial yang dianggap merendahkan para purnawirawan serta Presiden Prabowo Subianto.
Gatot mengecam keras sikap Hercules yang menurutnya tidak santun dan cenderung berbicara seenaknya.
"Ingat kau dulu, kok kau ngomong seenaknya kayak gitu. Tidak sopan, sudah jadi raja kau?" ujar Gatot dikutip dari unggahan akun Facebook @Buni Yani Pejuang Keadilan, dikutip Kamis, 1 Mei 2025.
Ia bahkan menyebut Hercules hanyalah seorang preman yang menyamar dengan atribut organisasi kemasyarakatan, dan menantangnya untuk membuktikan bahwa dirinya benar-benar layak disebut sebagai pembela rakyat.
"Kamu itu kan preman memakai pakaian ormas. Saya bisa buktikan kau itu preman," tambahnya.
Gatot juga mengkritik keras pernyataan Hercules yang terkesan menunjukkan bahwa dukungan terhadap kepala daerah seharusnya didasarkan pada kedekatan dengan GRIB.
Menurutnya, pemimpin daerah harus mengutamakan kepentingan rakyat yang telah memilih mereka, bukan tunduk pada kepentingan organisasi.
"Gubernur, Bupati, Walikota, itu harus mencintai rakyat dulu, karena dia dipilih rakyat, bukan GRIB. Preman itu," ucapnya.
Baca Juga: Polisi Selidiki Diduga Ormas Ribut di Kemang Bawa Senapan Laras Panjang
Ia turut menyinggung insiden penyerangan terhadap aparat kepolisian dan pembakaran kendaraan dinas di Depok sebagai bentuk pelecehan terhadap hukum dan negara.
"Polisi itu adalah alat negara. Ketika akan menangkap, dilawan, dikepung. Negara apa ini?" katanya.
Gatot tidak tinggal diam saat para purnawirawan, termasuk dirinya dan Prabowo, direndahkan. Ia mengecam ucapan Hercules yang menyebut Prabowo “bau tanah,” dan menegaskan bahwa seluruh prajurit TNI pada akhirnya akan menjadi purnawirawan yang layak dihormati karena telah berjasa bagi bangsa.
"Kau juga menghina presiden saya, Jenderal Prabowo, kau bilang bau tanah. Saya juga bau tanah! Yang sopan bicara!" tegasnya.
"Pak Sutiyoso itu purnawirawan bintang tiga loh. Termasuk saya juga di Timor-Timur. Kita berdarah-darah!," tandasnya.
Ia mengingatkan bahwa jika negara dipenuhi oleh kelompok preman, maka kehancuran bangsa tinggal menunggu waktu.
"Kalau negara sudah dikuasai preman, kehancuran akan terjadi. Mana ada preman yang cinta rakyat? Gak ada. Di negara ini tidak boleh ada preman, dan itu harus diberantas!," pungkasunya.
