Rencana Donald Trump Ambil Alih Gaza Menuai Reaksi Keras, Termasuk dari Tiongkok

Kamis 06 Feb 2025, 21:07 WIB
Presiden AS Donald Trump saat bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (Sumber: X/@VividProwess)

Presiden AS Donald Trump saat bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (Sumber: X/@VividProwess)

POSKOTA.CO.ID – Semenjak kembali dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump beberapa kali menuai krotok tajam berkat komentar dan rencana kontroversialnya.

Terbaru, proposal Donald Trump untuk ‘mengambil alih’ Gaza dan memindahkan secara paksa warga Palestina dari Jalur Gaza menuai reaksi keras.

Trump mengatakan rencana tersebut saat ia menjamu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada Selasa, 4 Februari 2025.

Baca Juga: Pelantikan Presiden Donald Trump Disebut Percepat Lonjakan Harga Bitcoin Tembus Rp1,5 miliar

“Saya kira mereka (warga Palestina di Gaza) harus mendapatkan tanah yang bagus, baru, indah, dan kita mendapatkan orang-orang yang dapat mengumpulkan dan untuk membangun Gaza,” ujar Trump.

“Menjadikannya indah, dapat dihuni dan dapat dinikmati, menjadikannya sebagai rumah,” tambah Trump saat berbicara dengan wartawan.

Dengan menyebut Gaza sebagai ‘wilayah yang hancur,’ Trump menggambarkan rencananya sebagai alternatif yang lebih disukai oleh penduduk di wilayah yang mengalami agresi militer israel tersebut.

“Saat ini mereka tidak punya pilihan. Apa yang akan mereka lakukan? Mereka ingin kembali ke Gaza. Tapi apa itu Gaza? Tidak ada satu bangunan pun yang masih berdiri di sana,” ujar Trump.

Baca Juga: Donald Trump Menang Pilpres AS, JPMorgan: Harga Bitcoin akan Terus Meroket hingga 2024

Tiongkok yang selama ini mendukung opsi dua negara Palestina dan Israel yang merdeka, sangat menentang pemindahan paksa warga Palestina dari Jalur Gaza tersebut.

Presiden Xi Jinping melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian dalam pernyataan resminya, Rabu 5 Februari 2025 mengungkapkan penolakannya.

Berita Terkait

News Update