Penipuan melalui Telegram, Waspadai Modus yang Sering Digunakan

Rabu 27 Nov 2024, 23:23 WIB
Kenali dan waspadai modus-modus penipuan lewat Telegram. (Foto/Pexels)

Kenali dan waspadai modus-modus penipuan lewat Telegram. (Foto/Pexels)

POSKOTA.CO.ID - Dalam era digital yang semakin maju ini, penipuan bisa datang dari mana saja, termasuk melalui aplikasi pesan instan seperti Telegram. 

Tidak hanya melalui media sosial lain seperti Facebook atau TikTok, di Telegram juga banyak beredar penipuan dengan berbagai modus yang harus diwaspadai. 

Inilah info mengenai penipuan di Telegram, serta beberapa modus yang sering digunakan oleh para pelaku seperti dilansir dari kanal YouTube Omi W, Rabu, 27 November 2024.

Modus Penipuan di Telegram

1. Penipuan dengan Janji Komisi

Modus penipuan yang paling sering ditemui di Telegram adalah menawarkan komisi untuk tugas-tugas tertentu. 

Penipu biasanya mengundang korban untuk bergabung ke dalam grup Telegram yang berisi banyak anggota. 

Anda mungkin akan merasa bingung pada awalnya, bertanya-tanya tentang tujuan grup tersebut. 

Ternyata, di dalam grup itu terdapat akun-akun palsu yang bertugas untuk menarik perhatian dan meyakinkan korban bahwa mereka bisa mendapatkan keuntungan.

Di grup tersebut, korban akan diberikan tugas yang terlihat sangat mudah, seperti merating atau me-review produk dari toko online seperti Shopee atau Tokopedia. 

Tugasnya hanya meminta Anda untuk mengklik link, menambahkan produk ke keranjang, dan mengirimkan screenshot sebagai bukti. 

Pada awalnya, pelaku memang memberikan komisi kecil kepada korban untuk menciptakan rasa percaya diri. 

Namun, setelah korban merasa aman, mereka akan diminta untuk melakukan top up dalam jumlah besar dengan iming-iming komisi yang semakin tinggi.

Saat korban sudah mulai melakukan pembayaran, pelaku akan mengatakan bahwa mereka perlu menghubungi admin yang berbeda, yang katanya akan menangani transaksi secara pribadi. 

Setelah itu, korban akan diarahkan untuk mentransfer uang dalam jumlah yang lebih besar, dan akhirnya terjebak dalam penipuan tersebut. 

Modus ini sering dimulai dengan janji komisi kecil, lalu berkembang menjadi penipuan yang lebih besar.

2. Penipuan dengan Tawaran Investasi

Penipuan melalui Telegram juga sering menggunakan modus investasi yang menawarkan keuntungan atau profit yang sangat besar. 

Misalnya, ada penawaran investasi dengan janji bisa menghasilkan uang hingga 500 persen dari modal yang ditanamkan. 

Penipuan ini biasanya menjanjikan profit yang terlalu besar untuk menjadi kenyataan, karena pada umumnya investasi yang sah memiliki return yang lebih realistis.

Sebagai contoh, ada grup Telegram yang mengatasnamakan diri "Hindrawan Investing". 

Di grup tersebut, mereka mengaku menawarkan investasi dengan jaminan keuntungan besar. 

Mereka bahkan mengaku bekerja sama dengan artis terkenal sebagai jaminan kepercayaan. 

Tentu saja, hal ini bertujuan untuk meyakinkan calon korban agar berinvestasi dalam jumlah besar. Namun, pada akhirnya, ini hanya modus untuk menarik uang korban.

Modus ini seringkali dimulai dengan penawaran investasi kecil yang tampak menguntungkan.

Namun begitu korban mulai tertarik dan menyetor uang, mereka akan diminta untuk menginvestasikan lebih banyak lagi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. 

Pada akhirnya, korban tidak pernah menerima profit yang dijanjikan dan uang yang mereka investasikan hilang begitu saja.

3. Hadiah Voucher dan Cashback

Modus lain yang sering digunakan adalah penipuan dengan tawaran hadiah atau cashback. 

Anda mungkin tiba-tiba menerima pesan dari akun Telegram yang mengaku dari "kantor Telegram Jakarta". 

Dalam pesan tersebut, mereka akan memberitahukan bahwa Anda berhak mendapatkan hadiah berupa voucher atau cashback karena nomor telepon Anda telah terdaftar dalam program penghargaan pengguna Telegram.

Biasanya, penipu akan mengirimkan link yang mengklaim bahwa Anda perlu mengisi data tertentu untuk menerima hadiah tersebut. 

Link ini sangat berbahaya dan seringkali merupakan phishing untuk mencuri data pribadi Anda. 

Jika Anda mengklik link tersebut dan mengisi formulir yang diminta, maka informasi pribadi Anda akan jatuh ke tangan penipu.

Tentu saja, tidak ada hadiah atau cashback yang akan diberikan setelah Anda mengikuti instruksi tersebut. Semua itu hanyalah jebakan untuk mengumpulkan data pribadi Anda.

Cara Menghindari Penipuan di Telegram

Untuk menghindari menjadi korban penipuan di Telegram, berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:

1. Jangan mudah percaya pada tawaran yang terlalu bagus. Jika ada penawaran dengan keuntungan yang terlalu besar, waspada. 

Investasi yang sah biasanya tidak menjanjikan keuntungan yang sangat tinggi dalam waktu singkat.

2. Jangan klik sembarang link. Selalu periksa keaslian link yang diberikan. Jika Anda merasa ragu, lebih baik hindari mengkliknya.

3. Jangan berikan data pribadi atau uang. Selain itu, jangan pernah memberikan informasi pribadi atau melakukan transfer uang jika Anda merasa tidak yakin dengan keabsahan tawaran tersebut.

4. Lakukan pengecekan lebih lanjut sebelum mengikuti tawaran apapun, lakukan riset lebih lanjut mengenai grup atau orang yang menghubungi Anda. Pastikan itu bukan penipuan.

5. Bergabung hanya dengan grup resmi. Pastikan grup Telegram yang Anda ikuti adalah grup yang resmi dan terpercaya. Hindari bergabung dengan grup yang tidak jelas asal-usulnya.

Sekian informasi mengenai penipuan di Telegram. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Anda untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan Telegram atau aplikasi lainnya. 

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari. 

News Update