Dipimpin Menves Bahlil, DPR Dukung Operasional Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di Karawang

Sabtu 16 Sep 2023, 17:38 WIB
Mobil Listrik (lst)

Mobil Listrik (lst)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyampaikan, Pabrik baterai mobil listrik LG di Karawang, Jawa Barat bakal memulai aktivitas produksi pada Februari 2024 mendatang. 

Fasilitas terkait akan menyuplai baterai untuk 160.000 - 200.000 kendaraan listrik.

Proyek pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik LG itu memiliki nilai investasi sebesar 9,8 miliar dollar AS atau setara Rp149,3 triliun (kurs Rp 15.241 per dolar AS).

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKS, Amin Ak mengapresiasi kinerja Menteri Bahlil telah mengawal investasi dari LG di Indonesia.

Menurutnya, kehadiran pabrik baterai LG di Indonesia yang beroperasi di Karawang ini bisa menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik dunia.

"Dukungan penuh kami berikan kepada upaya pemerintah, yang dipimpin oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik global. Dengan beroperasinya pabrik baterai mobil listrik LG di Karawang pada Februari 2024, langkah ini akan segera menjadi kenyataan," kata Amin, Sabtu (16/9/2023).

Anggota DPR dari Dapil Jawa Timur IV ini menuturkan, pembangunan pabrik baterai listrik merupakan keharusan, baik yang dilakukan oleh investor asing, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun perusahaan swasta nasional.

Amin Ak menegaskan langkah tersebut penting dalam rangka meningkatkan nilai tambah sumber daya alam secara signifikan dan mendukung upaya industrialisasi.

"Ini adalah bagian integral dari program hilirisasi yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam sebesar-besarnya. Dalam konteks ini, pembangunan pabrik baterai harus beriringan dengan pembangunan smelter sehingga dapat menghasilkan produk akhir yang bernilai tinggi," tambahnya.

Selain itu, Amin Ak juga menyoroti manfaat ekonomi yang signifikan dari proyek ini. Selain menciptakan lapangan kerja dalam jumlah yang lebih besar, eksploitasi nikel yang lebih terkendali akan memberikan manfaat optimal bagi Indonesia.

Ia menyampaikan dengan pengelolaan yang lebih baik atas laju eksploitasi sesuai dengan kebutuhan pabrik baterai di dalam negeri, Indonesia dapat memaksimalkan manfaat dari eksploitasi nikel. Hal ini juga akan menguntungkan secara ekonomi.

Berita Terkait

News Update