BEKASI, POSKOTA.CO.ID – Satpol PP Kota Bekasi buka suara perihal adanya salah satu ruko di kawasan Galaxy, Bekasi Selatan diduga jadi tempat penipuan berkedok lowongan kerja.
Sekretaris Satpol PP Kota Bekasi, Amran menjelaskan, pihaknya ikut turun tangan menangani penindakan tersebut.
Kemudian, diceritakan Amran, akun sosial media Satpol PP Kota Bekasi mendapatkan aduan dari warga terkait dugaan tempat penipuan lowongan kerja.
"Terhadap izin pengolahan itu kita punya peraturan perda kita, ya kita akan menutup, menyegel," ujar Amran saat diwawancarai Poskota, Jum'at (28/7/2023).
Lebih lanjut, Satpol PP kemudian akan memeriksa sejumlah izin tempat perusahaan tersebut berdiri.
"Izin bangunan, izin usahanya sebagai apa, nibnya gak ada kemudian sampai ke sanitasi dll nya gitu, ketika dia tidak memenuhi itu teman teman kita boleh menindak lanjutinya itu," ungkapnya.
Kemudian, jika setelah dilakukan pemeriksaan didapati sejumlah pelanggaran, pihaknya menggandeng Dinas tenaga kerja (Disnaker) dan Kepolisian untuk melakukan penindakan.
"Karena kita hati hati juga dalam bertindak, takutnya kita dituntut balik," imbuhnya.
Adapun diketahui, Pihak Satpol PP Kota Bekasi telah menghubungi pihak perusahaan jasa lowongan kerja di ruko kawasan Galaxy Bekasi Selatan itu, pada Jum'at (28/7) siang .
Namun pihak mereka tak bisa hadir, dan meminta penjadwalan ulang di waktu Senin (31/7/2023) mendatang.
"Kita reschedule, berhubung kemarin sudah hadir lawyernya, dia minta ditunda karena dia belum siap bawa berkas-berkasnya, rencananya akan di schedule ulang itu hari senin," tutup Amran.
Diketahui, peninjuan ini dilakukan setelah beredar percakapan di sosial media, Driver ojek online membantu menyelamatkan seorang pria yang ketakutan karena diduga jadi korban penipuan lowongan kerja di ruko tersebut.
"Mas tolongin saya. Saya gemeteran. Mau kabur dari tempat ini. Saya di ruko nomor 83," tulis narasi Gira pada percakapan aplikasi Instagram @gojek24jam.
Peristiwa ini terjadi pada Selasa (27/7) lalu. Pencaker tersebut dialami Gira, warga Jakarta Barat.
Gira merasa ketakutan dan keberatan diduga pihak jasa pencari kerja di ruko tersebut meminta sejumlah uang senilai Rp 1,5 juta.
Dengan hal ini, Gira mencoba menghubungi Ojek Online di aplikasi untuk meminta bantuan.
Sementara, driver Ojol bernama Arif, mengaku bila ruko tersebut memang merupakan penipuan lowongan kerja.
Adapun Arif kemudian langsung menyuruh Gira untuk memesan makanan online. Hal ini agar tidak menimbulkan kecurigaan.
"Di Daerah Galaxy banyak loker penipuan, saya kepengin dia keluar, cuma dia bilang ditahan, saya sudah niat jemput dan pasang badan, kalau nanti terjadi apa-apa, setelah saya sampe ruko Alhamdulillah si customer aman keluar, cuma seperti orang buru-buru dan ketakutan gitu," jelas Arif. (Ihsan Fahmi).