"Jadi mereka suka, tapi mereka berharap lebih diperbaiki, lebih ditingkatkan. Jadi perubahannya itu bukan perubahan yang radikal atau bertolak belakang," katanya.
Berharap di Pemimpin Berikutnya
Selain itu, survei KedaiKOPI juga menyebut bahwa ketidakpuasan masyarakat terkait bidang ekonomi, berkaitan pula dengan meroketnya harga kebutuhan yang tidak terkontrol (35,2 persen), distribusi bantuan tidak tepat sasaran (25,9 persen), lapangan kerja tidak merata (11,3 persen), kinerja tidak dirasakan (10,0 persen) dan lainnya.
Rosi menuturkan, kebanyakan masyarakat yang menjadi responden datang dari kalangan menengah ke bawah. Kemudian, secara pekerjaan 28 persen datang dari ibu rumah tangga. Sehingga persoalan yang disampaikan tak jauh-jauh dari problem ekonomi.
Responden berharap, segala problem berkaitan dengan ekonomi, termasuk persoalan harga barang pokok, upah ideal, sampai mendapatkan pekerjaan yang layak akan bisa dijawab oleh pemimpin berikutnya di 2024 mendatang.
"Jadi para responden mengharapkan yang menggantikan Pak Jokowi atau penerusnya, diharapkan agar program yang sudah baik diteruskan tetapi ada perbaikan-perbaikan, ada catatan-catatan. Dan seperti bansos, supaya tepat sasaran tanpa membuat masyarakat menjadi malas," katanya.
Persoalan Hukum Ikut Disorot
Ketidakpuasan berikutnya pada Pemerintahan Jokowi yang turut ramai disorot publik yakni persoalan di bidang hukum. Masyarakat menganggap penegakan hukum era pemerintah Jokowi tidak tercapai.
Hal yang dianggap tidak tercapai adalah penegakkan hukum yang adil 54,5 persen, pemberantasan korupsi 55,9 persen dan bersihnya proyek pemerintah dari korupsi dan nepotisme 62,1 persen.
"Hukum itu ada tiga aspek yang responden kami soroti. Salah satu yang tertinggi adalah soal nepotisme di proyek-proyek yang dilakukan pemerintah. Itu ketidakpuasan responden yang pertama," katanya.
"Kemudian yang kedua, adanya korupsi yang masih banyak di segala aspek pemerintahan di segala bidang. Dan ketiga soal hukum yang tajam ke bawah, tumpul ke atas. Responden menganggap mereka tidak puas," katanya.
Sekadar diketahui, survei KedaiKOPI ini melibatkan total sampel sebanyak 1.200 responden yang tersebar secara proporsional di 38 provinsi. Adapun Margin of Error (MoE) ± 2,83 persen dengan interval kepercayaan 95 persen.