Ujian Bertubi-tubi Polri

Kamis 10 Nov 2022, 06:30 WIB
Kolase foto Teddy Minahasa dan Ferdy Sambo (Foto: ist.)

Kolase foto Teddy Minahasa dan Ferdy Sambo (Foto: ist.)

Oleh: Muhidin, Wartawan Poskota

KASUS Ferdy Sambo belum rampung namun sudah bergiliran datang bertubi-tubi kasus lainnya menimpa Polri. Rupanya ujian masih betah menimpa seragam warna cokelat yang dikomandoi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo itu.

Publik masih memonitor kasus Ferdy Sambo dan Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang. Di mana, dalam kasus ini telah ditetapkan enam orang tersangka dan dilakukan penahanan, kini publik harus mengalihkan fokusnya soal pengakuan mantan polisi Ismail Bolong yang menyeret nama Brigjen Hendra Kurniawan dan Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto.

Dalam video viral tersebut, Ismail Bolong mengaku menyetor yang ke Komjen Pol Agus Andrianto sebesar Rp 6 miliar untuk memuluskan bisnis gelapnya. Ismail menjalankan bisnis sebagai pengepul bata bara hasil tambang ilegal di daeah Desa Santan Ulu, Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Belakangan, Ismail mengklarifikasi video pengakuannya. Ismail mengklaim video terstimoni tersebut dibuat pada Februari 2022 di bawah tekanan dari Brigjen Hendra Kurniawan yang ketika itu menjabat Karopaminal Divisi Propam Polri.

Selanjutnya publik kembali dikejutkan oleh ulah oknum anggota Polres Purworejo, Aipda AL, yang dipecat tidak hormat lantaran berselingkuh dengan istri Anggota TNI.

Dan, parahnya lagi oknum Polres Aceh Tenggara, Bripka KZ, sampai tega merudapaksa seorang perempuan yang diduga mengalami keterbelakangan mental. Atas perbuatannya, Bripka KZ diberhentikan tidak hormat.

Kasus bertubi-tubi yang menimpa Polri masih ada lagi. Kabar yang tak kalah mengejutkan adalah delapan oknum polisi diduga menyerang perawat dan dokter di sebuah Rumah Sakit Umum (RSU) Bandung, di Jalan Mistran Medan pada Minggu (6/11/2022), sekitar pukul 05.00 WIB. Aksi oknum polisi tersebut terekam CCTV, dan trending di Twitter.

Salah satu pegawai RSU Bandung, selaku saksi mata menceritakan bahwa korban mengalami cedera yang cukup berat. Pengakuannya, para pelaku secara tidak manusiawi memijak, menendang, memukul, hingga menyepak.

Kasus yang bertubi-tubi menimpa institusi Polri ini memang tidak mudah untuk kembali mendapatkan kepercayaan oleh masyarakat. Berdasarkan hasil sigi Lembaga Survei Indonesia (LSI), kepercayaan masyarakat anjlok terkait kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat oleh Ferdy Sambo.

Hasil LSI menyebutkan tingkat kepercayaan publik kepada Polri mengalami penurunan sebesar 2% poin dari 72% menjadi 70% pada Agustus 2022.

News Update