Mahasiswa dan Petani Kepung Gedung DPR, Tolak Kenaikan Harga BBM dan Suarakan Isu terkait Agraria

Selasa 27 Sep 2022, 16:32 WIB
Ratusan orang yang terdiri dari mahasiswa, buruh dan tani menggelar aksi unjuk rasa menyuarakan isu-isu terkait agraria dan menolak kenaikan harga BBM di depan Gedung DPR/MPR RI. (foto: poskota/pandi)

Ratusan orang yang terdiri dari mahasiswa, buruh dan tani menggelar aksi unjuk rasa menyuarakan isu-isu terkait agraria dan menolak kenaikan harga BBM di depan Gedung DPR/MPR RI. (foto: poskota/pandi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ratusan masyarakat yang tergabung dalam berbagai elemen mulai dari mahasiswa, buruh dan petani kembali menggelar aksi unjuk rasa menyuarakan isu-isu terkait agraria dan menolak kenaikan harga BBM di depan gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa 27 September 2022.

Pantauan Poskota di lokasi, ratusan masyarakat terdiri dari mahasiswa, buruh dan tani berkumpul di depan gedung DPR/MPR RI sejak pukul 11.00 WIB. 

Mereka kemudian melakukan rangkaian orasi sambil membentangkan spanduk protes terhadap pemerintah.

Tepat di depan pintu masuk gerbang gedung DPR/MPR RI nampak jeruji besi telah terpasang. Namun demikian hal tersebut tak menyurutkan massa aksi untuk menyuarakan pendapat.

Koordinator Pusat BEM SI, Muhammad Yuza, mengatakan, ada sekira 300 massa aksi dari rekan-rekan mahasiswa yang hadir untuk melakukan unjuk rasa.

Ratusan mahasiswa tersebut kemudian melebur menjadi satu bersama elemen masyarakat dari serikat buruh dan tani.

Ada beberapa tuntutan yang ditekan dalam aksi unjuk rasa kali ini salah satu tuntutannya yaitu isu-isu terkait agraria dan kenaikan harga BBM yang dinilai meresahkan masyarakat.

"Sampai saat ini ternyata lebih banyak keburukannya kepada masyarakat, masih banyak konflik-konflik agraria yang belum selesai, masih banyak para petani yang ternyata dikriminalisasi oleh para keamanan, dan juga karena PSN juga beberapa hari kemarin juga kita menyuarakan masalah BBM naik, ternyata salah satu penyebab juga dari PSN," ujarnya kepada wartawan di lokasi, Selasa.

Yuza mengatakan, dalam aksi unjuk rasa hari ini diharapkan perwakilan rakyat dapat bertemu perwakilan mahasiswa dan elemen dari buruh maupun petani untuk memberikan legitimasi atas masalah yang diresahkan masyarakat.

"Untuk hari ini kita mencari orang yang di dalam bisa keluar, karena kita membutuhkan kepastian legitimasi untuk bisa dipastikan tuntutan kita bisa diterima dan juga disepakati. Karena kita disini mahasiwa ga cuma untuk bersuara depan pagar saja, tetapi tidak didengarkan ya," jelasnya. (pandi)

Berita Terkait

News Update