Upaya itu harus disertai kesadaran warga, terutama keluarga-keluarga, tentang bahaya stunting dan pentingnya asupan gizi seimbang bagi anak-anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan.
Poppy kemudian menjelaskan bahwa Puan juga memandang stunting sebagai persoalan penting karena stunting tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik tapi juga perkembangan kognisi anak.
Jika tak ditangani secara serius, generasi masa depan Indonesia akan sulit bersaing di masa akan datang.
Kepala Desa Sukamulya, Anzil Hidayat, mengatakan Sukamulya masih menjadi lokus penanganan stunting.
"Maka itu, mari kita bersama, seperti moto HaloPuan, bergerak bersama warga," katanya.
Kades Anzil juga mengapresiasi tim Halopuan.
"Ini sungguh luar biasa, perjuangan yang sangat hebat. HaloPuan sudah mendatangi 27 titik lokasi di Jawa Barat," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tasikmalaya, Aef Syaripudin, menyatakan, jika tak ditangani secara serius dari sekarang, persoalan stunting bisa membuat generasi masa depan bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang tidak sesuai harapan.
"Generasi masa depan itu adalah anak-anak kita yang sekarang masih balita ini," ujarnya.
Oleh karena itu, Aef berharap tim HaloPuan bisa terus bergerak di wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki 351 desa.
"Saya dengar di Garut (kegiatan HaloPuan) sampai lebih dari satu,” katanya.
"Maka itu, jika berkenan, HaloPuan ke depan bisa mengadakan kegiatan ini lebih dari sekali di Kabupaten Tasikmalaya," tambahnya.