Wapres menjelaskan jagung merupakan komoditas pertanian yang mudah ditanam di seluruh daerah di wilayah Indonesia, tanaman jagung tidak menuntut persyaratan lingkungan yang terlalu ketat, dapat tumbuh pada berbagai macam tanah bahkan pada kondisi tanah yang agak kering.
Selain itu, lanjut Wapres Ma'ruf, jagung juga merupakan salah satu karbohidrat yang baik untuk dikonsumsi, utamanya dalam upaya diversifikasi pangan sehingga masyarakat tidak bergantung pada satu jenis karbohidrat saja.
"Dengan diversifikasi pangan, diharapkan dapat diantisipasi terjadinya krisis jumlah salah satu bahan pokok makanan, tersedianya pangan alternatif, menggerakan ekonomi, dan mewujudkan sumber daya manusia yang sehat," tutur Wapres.
Sementara kedelai, merupakan sumber protein nabati paling populer bagi masyarakat Indonesia yang lebih banyak digunakan sebagai bahan baku industri. Kedelai juga diolah menjadi tempe, tahu, kecap, tauco dan susu.
Penanaman kedelai dilakukan untuk menumbuhkan semangat para petani untuk meningkatkan produksi kedelai lokal, mengantisipasi harga jual kedelai impor yang cukup tinggi.
Sebagai informasi, penanaman jagung dan kedelai perdana di lahan ini merupakan kerjasama antara Yayasan Dewa Dewi Dedi Indonesia dengan Kementerian Pertanian, Pemerintah Kabupaten Purwakarta dan Perum Perhutani. (johara)