KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - TNI AU kehilangan sosok pilot pesawat Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto yang gugur dalam kecelakaan pesawat latih sipil Microlight Fixedwing Quicksilver GT5 di Ciampea, Kabupaten Bogor, Minggu, 3 Agustus 2025.
Almarhum merupakan lulusan AAU 1992 dan penerbang tempur F-16 dengan call sign “Red Wolf”.
"Beliau itu senyum terus, selalu senyum. Mudah-mudahan terbaik untuk beliau," kenang Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, kepada awak media saat melayat ke rumah duka Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto, di Komplek TNI AU, Jalan Triloka XI, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu, 3 Agustus 2025.
Agus mengatakan bahwa dirinya pernah menempuh pendidikan bersama Marsma Fajar di Sekolah Staf dan Komando TNI (Sesko TNI) pada 2014–2015. Disebutnya, almarhum juga aktif dalam kegiatan pembinaan olahraga dirgantara di bawah naungan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).
"Kita sekolah bareng waktu Sesko TNI, 2014 2015, mudah-mudahan amal baik beliau diterima oleh Allah Swt dan diterima di sisi-Nya," ucap Agus.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana. Disebutnya, almarhum Fajar Adriyanto merupakan sosok berdedikasi tinggi dan menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah TNI AU.
Baca Juga: Profil Marsma Fajar Adriyanto yang Gugur dalam Insiden Pesawat Jatuh di Ciampea Bogor
Termasuk, keterlibatannya dalam peristiwa udara dengan Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun 2003.
"Pilot terbaik termasuk dalam keterlibatannya saat peristiwa udara dengan pesawat F/A-18 Hornet Angkatan Laut Amerika Serikat di langit Bawean tahun 2003," jelas Suadnyana.
Lebih lanjut, Suadnyana mengatakan, jenazah Marsma Fajar akan dimakamkan di Probolinggo, Jawa Timur, Senin, 4 Agustus 2025.
Rencananya, jenazah akan diterbangkan ke Malang melalui Lanud Halim Perdanakusuma pada Senin, 4 Agustus 2025 pukul 06.30 WIB. Kemudian dilanjutkan perjalanan darat menuju Probolinggo untuk dimakamkan.