JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Hingga kini polemik Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur masih menuai pro dan kontra.
Pengamat Kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah menilai mundurnya SoftBank Corp batal berinvestasi di pembangunan IKN lantaran ketidak cocokan dengan penunjukan Bambang Susantono serta Donny Rahajoe sebagai Kepala dan Wakil Badan Otorita IKN.
Menurutnya, dua orang tersebut kurang menarik jika dilihat dari segi investor walaupun keduanya mempunyai rekam jejak yang mumpuni dalam mengembangkan bisnisnya masing-masing.
"Kenapa pergi, karena SoftBank tidak cocok dengan dua orang tersebut. Mungkin menurut mereka kedepannya akan sulit mencari investor lain, berbeda jika pemerintah kemarin benar-benar menunjuk Ahok sebagai ketua IKN," ujar Trubus kepada Poskota.co.id, Selasa, (15/3/2022).
Oleh karena itu, pemerintah diprediksi akan bekerja keras untuk mencari investor baru, terlebih Indonesia akan memasuki masa pemilu.
Hal tersebut secara tidak langsung akan membuat investor berfikir dua kali jika ingin menanamkan modalnya di Indonesia.
"Nanti juga ada transisi berubahnya pemerintahan, hal itu membuat investor takut karena kebijakan pasti berubah jika ada pemimpin baru. Mangkanya timbul wacana macem-macem kan," katanya.
Sebelumnya, pada Januari 2020, Menkomarves, Luhut Binsar Panjaitan sempat mengatakan SoftBank telah menawarkan hingga US$ 40 miliar untuk mendanai proyek di ibu kota baru.
Sementara pada saat itu SoftBank tidak mengungkapkan perkiraan investasi yang akan dikucurkan.
Luhut juga sempat mengatakan bahwa SoftBank telah berniat untuk investasi hingga US$ 100 miliar atau berkisar Rp1.400 triliun.
Dikatakan Luhut, Softbank ingin investasi di ibu kota baru. (cr04)