RUSIA, POSKOTA.CO.ID - Kelompok hacker Anonymous telah menggantikan halaman utama situs dengan pesan “hentikan perang”.
Situs web beberapa media Rusia dan Belarusia telah menjadi sasaran pada hari Senin (28/2/2022) dengan halaman utama diganti dengan pesan "hentikan perang". Demikian dilansir dari RT.
Kolektif peretas Anonymous menyatakan bertanggung jawab.
Situs web Tass, Kommersant, RBK, Izvestia, Fontanka, serta beberapa media di Belarusia menjadi sasaran dan dinonaktifkan.
Ini menyusul deklarasi perang siber melawan Rusia yang dibuat Anonymous pada 25 Februari, sehari usai Presiden Vladimir Putin melancarkan serangan militer di Ukraina.
Di halaman utama situs, sebuah pesan dari Anonymous ditulis atas nama “wartawan Rusia yang tidak abai” dapat dilihat.
Pesan itu mendesak warga yang terkasih untuk menghentikan kegilaan ini dan tidak mengirim putera dan suami mereka kepada maut.
Pesan yang diduga dari wartawan itu mengatakan bahwa Putin “membuat kita berbohong dan menempatkan kita dalam bahaya.”
“Kami tertutup dari seluruh dunia, mereka berhenti membeli minyak dan gas. Dalam beberapa tahun kita akan hidup seperti di Korea Utara. Mengapa kita membutuhkan itu? Untuk memasukkan Putin ke dalam buku pelajaran? Ini bukan perang kita, ayo hentikan!”
Serangan hari Senin (28/2/2022) mengikuti peretasan yang dilakukan Anonymous pada 25 Februari atas sejumlah situs web dari, termasuk RT dan halaman situs Kremlin dan Duma.
Kolektif peretas ini tidak memiliki hierarki yang sederhana dan tindakannya berhubungan dengan masalah dari berbagai perspektif politik.
Daftar panjang target Anonymous sebelumnya termasuk situs web pemerintah AS, CIA, Gereja Scientology, dan Yayasan Epilepsi. ***