Varian Omicron Meningkat, Keberlangsungan PTM 100 Persen di Jakarta Menunggu Keputusan Mendikbud

Senin 10 Jan 2022, 15:27 WIB
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah. (ist)

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Melonjaknya kasus Covid-19 varian Omicron, membuat keberlangsungan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di DKI Jakarta masih menunggu keputusan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek).

"PTM sementara masih berlangsung nanti akan diambil kebijakan. Kami menunggu kebijakan dari Kemendikbud, kemudian dari Dinas Pendidikan, kita tunggu saja dulu ya," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria di Balaikota DKI Jakarta, Senin (10/1/2022).

Untuk menekan kasus Covid-19 varian Omicron, Ariza meminta agar warga tetap berada di rumah dan tidak abai protokol kesehatan (Prokes). Pasalnya, Omicron lebih cepat tingkat penularannya bila dibanding varian Delta.

"Prinsipnya kami minta warga untuk berada di rumah, lebih hati-hati, waspada, jangan kendor, jangan euforia sekalipun sudah divaksin tetap hati-hati ya, karena kita tahu Omicron penularannya lebih cepat dari varian lainnya," pungkas Ariza.

Melonjaknya kasus penularan Covid-19 varian Omicron di DKI Jakarta, dinilai berisiko besar terhadap siswa yang sedang menjalani pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.

Pengamat Pendidikan dari Komisi Nasional Pendidikan, Andreas Tambah, menekankan, bila kasus Omicron ditemukan di sekolah, maka proses PTM 100 persen harus segera dihentikan dan kembali digelar setelah kondisi kembali aman.

Meski bila melihat laporan dari Satgas Covid-19, yang terinfeksi Omicron 84 persen adalah orang yang melakukan perjalanan luar negeri dan 16 persen dari transmisi lokal, menurut Andreas, hal itu belum bisa dikategorikan aman untuk PTM 100 persen.

"Menurut saya kondisi yang demikian harus diwaspadai, karena PTM 100 persen masih berisiko tinggi, dan bila ada kasus Omicron di sekolah maka sebaiknya PTM 100 persen di sekolah terkait dihentikan. Tindakan 3T (testing, tracing, treatment) harus dipertajam. Bila kondisi sudah relatif aman maka PTM bisa dilanjutkan lagi," ujarnya saat dihubungi, Senin (10/1/2022).

Andreas juga meminta agar vaksinasi untuk peserta didik yang ada di Jakarta maupun daerah terpencil lainnya harus terus digeber untuk memastikan proses PTM aman dari ancaman Omicron.

Adapun, untuk total kasus Omicron di Jakarta per-tanggal 9 Januari 2022, tercatat ada sebanyak 407 kasus yang terdiri dari 350 kasus perjalanan luar negeri dan 57 kasus transmisi lokal. (yono)

Berita Terkait

News Update