Gawat! Adopsi Boneka bak Anak Sungguhan di Kalangan Artis, Psikolog, 'Bisa Berujung pada Terganggunya Kesehatan Mental'

Kamis 06 Jan 2022, 14:21 WIB
Ivan Gunawan salah satu artis yang adopsi boneka bak anak sungguhan, psikolog, mengatakan bahwa hal ini bisa berujung pada terganggunya kesehatan mental. (Foto/ig@anakputramahkota)

Ivan Gunawan salah satu artis yang adopsi boneka bak anak sungguhan, psikolog, mengatakan bahwa hal ini bisa berujung pada terganggunya kesehatan mental. (Foto/ig@anakputramahkota)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Adopsi boneka bak anak sungguhan di kalangan artis yang mengundang kontroversi karena dinilai tidak lazim.

Psikolog Aully Grashinta mengatakan pada dasarnya selain sebagai mainan, boneka juga punya simbol tertentu secara psikologis.

Boneka dianggap ‘paling dekat’ dengan manusia dan bisa ‘diperlakukan’ layaknya manusia.

"Saat kecil, anak-anak biasa bermain boneka salah satunya sebagai objek rasa sayang dan objek bermain peran. Dengan boneka biasanya anak bermain peran seperti orang dewasa yang mengasuh anak. Sama seperti yang dilakukan oleh orangtuanya kepada dirinya," papar Aully saat dihubungi Poskota, Rabu (5/1/2022), malam.

Aully menjelaskan, anak-anak memang cenderung bermain secara soliter.

Oleh karena itu, bermain dengan boneka sebagai teman tentunya bermanfaat baik untuk anak terutama dalam mengembangkan fantasinya.

Sang anak dapat belajar peran dan tanggungjawab sebagai orang dewasa seperti merawat, memberi baju, menyisir, menyanyikan, diajak berbicara dan lainnya.

Banyak orang dewasa yang tetap menyimpan boneka masa kecilnya karena menyimpan memori indah sebagai objek rasa sayang.

"Sebenarnya pada orang dewasapun bermain dewasa tidak salah, hanya bagaimana fokus orang tersebut antara kehidupan nyata dan kehidupan fantasi dengan bonekanya," jelasnya.

"Sejauh dia tetap bisa membedakan tentunya tidak jadi masalah," tambah Aully.

Akan tetapi, jika semakin kesulitan membedakan mana yang nyata dan fantasi, hal inilah yang menjadi masalah.

Berita Terkait

News Update