Uteng mengakui apa yang dilakukannya sebagai sesuatu yang tidak ada payung hukumnya.
"Iya sudah saya sampaikan di rapat-rapat dengan instansi terkait, pengelolaan parkir di Cilegon selalu terkendala lelang. Sementara potensinya untuk PAD sangat besar. Makanya saya berimprovisasi dengan tujuan mampu mencapai terget PAD dari parkir di Cilegon," ujarnya.
Usai mendengarkan keterangan terdakwa Uteng, sidang selanjutnya ditunda pekan depan dengan agenda, pembacaan tuntutan dari JPU Kejari Cilegon. (Kontributor Banten/Rahmat Haryono)