Ancaman Varian MU, DPR: Jangan Ragu Tutup Akses Masuk dan Berikan Booster untuk Kelompok Rentan

Senin 13 Sep 2021, 15:23 WIB
Netty Prasetiyani Aher: Hadapi varian MU, jangan ragu tutup akses masuk dan berikan booster untuk kelompok rentan. (Foto/dokpribadi)

Netty Prasetiyani Aher: Hadapi varian MU, jangan ragu tutup akses masuk dan berikan booster untuk kelompok rentan. (Foto/dokpribadi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi IX DPR  Netty Prasetiyani Aher mendukung langkah pemerintah  memperketat akses masuk bagi WNA dari sejumlah negara untuk mencegah masuknya Varian Of Interest (VOI) seperti MU dan lainya.

"Jika diperlukan, pemerintah jangan ragu  menutup akses masuk sementara. Keselamatan rakyat yang terancam karena masuknya varian baru harus diutamakan dari kepentingan apapun,"  kata Netty, Senin (13/09/2021).

Menurut Centers for Control Disease and Prevention (CDC), varian virus yang masuk kategori ini menyebabkan peningkatan klaster kasus Covid-19.

Saat ini varian MU sendiri sudah ditemukan di 46 negara termasuk di negara Asia seperti Korea Selatan, Jepang dan Hongkong. 

Menurut Netty, varian MU ini masih dalam pantauan dan diduga akan menimbulkan reaksi yang lebih parah pada pasien yang terinfeksi ketimbang virus Corona lainnya.

"Saat ini varian MU memang belum terdeteksi di Indonesia,  tapi tidak ada jaminan keadaan akan terus aman. Apalagi varian ini dapat  menyebabkan reaksi yang lebih parah," ucapnya,

Pemerintah harus lebih ketat  dalam skrining, karantina  dan  monitoring  terhadap WNA maupun WNI dari luar negeri. "Jangan sampai terjadi  imported case  sebagaimana pada kasus  varian delta,  yang memicu lonjakan kasus,"  ucapnya.

Selain itu, kata Wakil Ketua Fraksi PKS ini,  pemerintah  harus meningkatkan pemeriksaan whole genome sequencing, yaitu pemeriksaan sampel  virus  guna  mengetahui kode genetik varian dan mutasinya.

"Saat ini genome sequencing kita baru di angka 5.000 sampai 6.000. Sementara negara-negara lain, genome sequencing-nya sudah ada di angka  puluhan dan bahkan ratusan ribu pemeriksaan. Pemerintah harus segera meningkatkan pemeriksaan ini  agar dapat  memantau perkembangan  varian yang ada," ungkapnya.

Netty juga mengusulkan agar pemerintah membuka opsi vaksin booster kepada kelompok masyarakat rentan, terutama  lansia yang memiliki penyakit penyerta.

PENCURIAN MOTOR DI PANCORAN MAS DEPOK, PELAKU BABAK BELUR (Poskota TV)

"Ini penting, mengingat ada dugaan varian MU ini mampu menurunkan efikasi vaksin. Kelompok rentan seperti lansia berpotensi  terpapar kembali. Oleh karena itu perlu  diberikan vaksin booster  seperti yang diterima oleh nakes," ucapnya.

Berita Terkait

News Update