Krisis Politik, Presiden Dibunuh
Haiti bak penuh nestapa. Haiti adalah negara miskin, di mana banyak yang hidup dalam keadaan lemah, rentan terhadap gempa bumi dan angin topan.
Nrgeri di kawasan Karibia itu pernah dilanda gempa berkekuatan 5,9 pada 2018 yang menewaskan lebih dari selusin orang, dan gempa berkekuatan 7,1 yang merusak sebagian besar ibu kota pada 2010 dan menewaskan sekitar 200.000 orang.
Gempa bumi pada hari Sabtu melanda lebih dari sebulan setelah Presiden Jovenel Moise dibunuh, mengirim negara yang sudah berjuang melawan kemiskinan, meningkatkan kekerasan geng dan Covid-19 ke dalam krisis politik.
Jeremy Dupin, seorang jurnalis dan pembuat film yang berbasis di Port-au-Prince, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa masalah yang ada di Haiti akan sangat merusak respons terhadap bencana.
“Pusat gempa berjarak empat jam perjalanan [dari Port-au-Prince] dan akan membutuhkan banyak waktu untuk bantuan tiba,” kata Dupin.
“Komunikasi di beberapa tempat lumpuh, dan layanan listrik di [daerah yang terkena dampak] sangat terbatas saat ini,” tambahnya.
Dia mengatakan rekaman di media sosial tampaknya menunjukkan orang-orang yang terperangkap di bawah puing-puing tanpa tim penyelamat di lapangan.
“Di komunitas [yang terkena dampak] orang hanya mencoba untuk saling membantu, dan itu adalah situasi yang sangat menyedihkan saat ini,” katanya.
Gempa pada hari Sabtu terasa hingga Kuba dan Jamaika, meskipun tidak ada laporan kerusakan material, kematian atau cedera di mana pun.
Tak Putus Dirundung Malang
Ya, Haiti bak tak putus dirundung malang. Sebab negeri itu penuh nestapa, banyak bencana.
Haiti masih belum pulih dari gempa berkekuatan 7 di dekat ibu kota 11 tahun lalu.
