Harga Naik, Pemprov Banten Dorong Peningkatan Produksi Kacang Kedelai

Kamis 18 Mar 2021, 13:11 WIB
Stabilkan harga kacang kedelai Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pertanian terus mendorong peningkatan produksi kacang kedelai untuk kebutuhan bahan baku pembuatan tempe dan tahu.

Stabilkan harga kacang kedelai Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pertanian terus mendorong peningkatan produksi kacang kedelai untuk kebutuhan bahan baku pembuatan tempe dan tahu.

SERANG, POSKOTA.CO.ID – Stabilkan harga kacang kedelai Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pertanian terus mendorong peningkatan produksi kacang kedelai untuk kebutuhan bahan baku pembuatan tempe dan tahu.

Saat ini harga kedelai menyentuh angka Rp10.200 per kilogram.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus Tauchid mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan peningkatan produksi kedelai lokal dengan pemberian bantuan benih dan sarana produksi kepada petani seluas 2.050 ha.

"Bantuan tersebut bersumber dari anggaran Pemerintah Pusat dan Pemprov Banten. Selain itu, pembinaan kepada petani secara kontinyu terus dilakukan, khususnya dalam hal penanganan paska panen," kata Agus Tauchid, Kamis (18/03/2021).

Baca juga: Oknum Diduga Monopoli Proyek Miliaran Rupiah di Pemprov Banten Ngaku Dekat dengan Sejumlah Petinggi dan Jago Lobi

Agus menjelaskan pemberian bantuan benih dan sarana produksi sebenarnya sudah dianggarkan di Tahun 2020, namun karena adanya refocusing anggaran, maka bantuan tersebut kembali dianggarkan di Tahun 2021.

"Salah satu dukungan pemerintah untuk meningkatkan produksi kedelai di Banten adalah dengan memberikan bantuan benih dan sarana produksi untuk petani. Namun di Tahun 2020 ini, anggaran bantuan benih dan saprodi (sarana produksi) mengalami refocusing anggaran. Sehingga pencapaian produksi kedelai di Tahun 2020 sebagian besar berasal dari kegiatan swadaya petani," ungkap Agus.

Terkait dengan naiknya harga kedelai kata Agus, dikarenakan saat ini masih bergantung pada kedelai impor, yang dimana harga kedelai dunia sedang mengalami kenaikan sehingga Indonesia termasuk Banten terkena imbasnya.

Karenanya dibutuhkan koordinasi semua pihak untuk meningkatkan penyerapan pasar terhadap produksi kedelai lokal.

Baca juga: Enam Bulan Harga Kedelai Tak Kunjung Turun, Pengusaha Permak Ukuran Tempe di Pasaran

Menurut Agus, kualitas kedelai lokal sebenarnya lebih baik karena umumnya kedelai yang tersedia adalah kedelai yang baru saja dipanen sehingga lebih segar, sementara kedelai impor biasanya sudah disimpan bertahun-tahun.

Berita Terkait

News Update