LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 106 hektar sawah yang tersebar di 9 Kecamatan Kabupaten Lebak terserang oleh organisme pada tanaman (OPT) jenis Hama Wereng Batang Coklat (WBc) dan Penggerak Batang (PB).
Menanggapi hal tersebut, Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Lebak langsung membentuk tim penanggulangan hama penyakit lahan pesawahan (Bridgade). Tim tersebut langsung diterjunkan ke ratusan lahan persawahan yang terserang hama itu.
Kabid Sarpras Distanbun Lebak Nana mengatakan, tim tersebut diterjunkan untuk meningkatkan produksi padi dan ketahanan pangan di Kabupaten Lebak.
Baca juga: Ratusan Hektar Hamparan Tanaman Padi di Lebak Terserang Hama Wereng, Petugas Bergerak Agar Tidak Puso
"Jelang musim panen Okmar (Oktober Maret) tahun ini kita telah terjunkan tim pembasmi hama. Tim ini bertugas untuk menanggulangi serangan hama di areal pesawahan,” ujar Nana, Senin(8/2/2021).
Diharapkan, dengan keberadaan tim tersebut, angka gagal panen tanaman padi musim tanam tahun ini bisa ditekan semaksimal mungkin. Sehingga, tim ini mampu mengoptimalisasi produksi padi dan ketahanan pangan di Lebak.
“Tim pembasmi hama ini nantinya bekerja langsung ke lapangan saat menerima laporan adanya serangan hama di areal pesawahan dengan dilengkapai sarana dan prasana," jelasnya.
Baca juga: Diserbu Ribuan Hama Wereng, Petani Gagal Panen
Dia mengatakan, Kabupaten Lebak memiliki luas 304.472 Ha terdiri dari lahan sawah seluas 47.760 Ha dan lahan darat seluas 256.711,8 Ha. Dari lahan seluas itu sebagain besar adalah kawasan pedesaan yang sebagian besar masyarakatnya bermata pencarian sebagai petani.
"Alhamdulilah, produksi padi setiap tahunnya selalu surflus. Produksi beras setiap tahun rata ratanya mencapai sebanyak 707.500 ton. Sementara kebutuhan beras penduduk Lebak sebesar 147.428 ton per tahun. Sehingga, terdapat surplus sebanyak 183.283 ton," imbuhnya. (Yusuf Permana/Kontributor/win)