Pertamina Proyeksikan Impor BBM Sebesar 113 Juta Barel Tahun Ini

Selasa 09 Feb 2021, 14:10 WIB
Direktur PT. Pertamina Nicke Widyawati di komisi VII DPR RI. (ist)

Direktur PT. Pertamina Nicke Widyawati di komisi VII DPR RI. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Direktur PT. Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, rencana mengimpor BBM sebesar 113 juta barel dilakukan tahun ini. Nicke mengatakan impor tersebut terbagi atas dua jenis, yaitu impor Premium sebesar 53,7 juta barel dan Pertamax 53,3 juta barel.

"Memang di tahun 2021 kami memprediksi total volume impor BBM kita naik 13,5% dibandingkan 2020. Hal ini juga sejalan dengan proyeksi kenaikan penjualan BBM kita," ujar Nicke di Komisi VII DPR RI, Selasa (9/2/2021).

Ia menambahkan bahwa Pertamina akan membeli BBM impor di harga USD45,5 sampai USD45,7 per barel. Hal itu disebabkan harga minyak mentah dunia yang terus melonjak.

"Ini ada kenaikan harga mengikuti pergerakan harga gasoline di hub Singapura. Memang adanya perkiraan harga kembali naik. Jadi kalau dilihat impor kelihatan meningkat dari 2020 ke 2021," katanya.

Baca juga: DPR Cecar Dirut Pertamina Soal Proyeksi Impor BBM

Ia mengatakan, tahun 2021 penjualan BBM non subsidi mencapai 162,56 juta barel dan untuk BBM bersubsidi sebesar 47,69 juta barel.

Angka tersebut naik dibandingkan realisasi penjualan BBM pada tahun lalu sebesar 139,34 juta barel untuk nonsubsidi dan 53,35 juta barel untuk BBM bersubsudi.

"Tapi dengan volume yang sama kita melakukan ekspor yang kalau dilihat di sebelah kanan bawah ini dengan volume yang sama ekspor domestik dan impor ini ada selisih harga yang bisa membantu untuk memperbaiki current account defisit. kita lakukan sejak tengah tahun lalu," katanya.

Dalam kesempatan itu Nicke mengatakan, impor liquefied petroleum gas (LPG) akan memproyeksikan impor LPG pada 2021 mencapai sebesar 7,2 juta metrik ton (MT), naik sekitar 16% dari 6,2 juta MT pada 2020.

Baca juga: Pertamina Dorong Masyarakat Gunakan BBM Berkualitas

Nicke mengatakan, permintaan LPG nasional naik di tengah pandemi Covid-19 yang melanda. Proyeksi impor LPG 7,2 juta MT menurutnya sejalan dengan rencana peningkatan produksi LPG di dalam negeri.

Berita Terkait

News Update