JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo)RI Johnny G. Plate mengingatkan bahwa insan pers tentang kemajuan teknologi dan digitalisasi, di mana dituntut untuk terus melakukan transformasi dan beradaptasi.
"Kemajuan teknologi dan digitalisasi masyarakat semakin bergantung kepada teknologi itu sendiri, termasuk akses untuk mendapatkan informasi yang cepat dan gratis dengan adanya digitalisasi," terang Johnny.
Itu disampaikan Johnny dalam acara Konvensi Nasional Media Massa yang bertema : Pers Nasional Bangkit dari Krisis Akibat Pandemi Covid-19 dan Tekanan Disrupsi Digital" yang diselenggarakan secara virtual di Jakarta, Senin (8/2/2021).
Kegiatan konvensi ini berkaitan dengan Hari Pers Nasional (HPN) yang jatuh pada tanggal 9 Februari 2021.
Johnny mengakui masyarakat membutuhkan akses informasi yang cepat dan gratis, dari hasil survei dapat dilihat bahwa masih ada pembaca digital sebanyak 6 juta orang dan pembaca media cetak 4,5 juta orang sekarang ini.
Hasil survei lain, lanjut Johnny, mengutip hasil survei Katadata, harus kita sadari ada sekitar 20 persen dari masyarakat yang mempercayai kanal informasi dari media sosial (medsos).
Karena itu, saran Johnny, munculnya fenomena medsos sekarang ini, pers dan media dituntut untuk memproses pemberitaan semakin ringkas dan efisien. "Kebangkitan medsos yang dipercaya masyarakat tersebut dapat memantik isu-isu yang lain di masa depan," tegasnya.
Johnny juga menyambut baik adanya konvensi nasional media massa ini. "Saya berharap bahwa pada konvensi ini dapat semakin memperkuat komitmen kita bersama, dan sekaligus memperluas peran media dalam membangun media massa yang aktual, faktual dan harus dan akuntansi," terang Johnny.
Ia menambahkan media yang menyajikan informasi yang aktual, faktual, dan akuntabel sangat penting untuk dilakukan mengingat media adalah akselerator perubahan dan sekaligus pilar demokrasi
"Ketika bicara media langsung yang muncul di benak pikiran saya adalah kebebasan pers," kata Johnny. Namun di sisi lain kita berbicara kebebasan yang luar biasa dari sisi konten, tapi pada sisi lain dihadapkan kepada kompetisi di tengah media massa itu sendiri.
"Sebab itu kita membutuhkan regulasi yang kuat dalam mengatasi kompetisi- kompetisi yang luar biasa saat ini, pers terus didorong untuk terus bertrsnsformasi dan terus beradaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi dan dampak Covid-19 terhadap industri ini. (johara/win)