“Nah saudara, kalo polisi menarasikan ada baku tembak, tidak ada baku tembak seperti keterangan Sekretaris FPI Munarman, Cuma ada dua tembakan. Tidak ada tembak menembak. Yang didalam mobil tidak menembak,” tambahnya.
Baca juga: Syarief Hasan: Harus Ditelisik Dua Versi Kronologi Meninggalnya 6 Laskar FPI
Ditanya tentang samurai dan senjata tajam lainnya, saksi tidak mau memastikan, karena tidak melihat.
Menurut saksi, orang-orang yang melihat kejadian langsung diusir.
“Setengah jam datang ambulans. Dua mayat langsung dibawa dan 4 lainnya masih hidup dipindahkan ke mobil lain. Saksi melihat satu orang terpincang pincang ntah ditembak atau kenapa, dan dibawa pergi ntah kemana,” ujarnya.
Edi mengatakan ingin memastikan peristiwa yang terjadi di Jalan Tol Jakarta Cikampek KM 50 itu. Apakah benar cerita versi polisi sesuai yang disampaikan Kapolda Metro Jaya Fadil Imran atau yang disampaikan Sekretaris FPI Munarman dan Ketua Umum FPI Kyai Sobri Lubis
Baca juga: Viral Video Penembakan 6 Laskar FPI Mabes Polri Sebut Hoaks
Dari beberapa kejadian dan keterangan, Edy menyimpulkan informasi dari polisi tidak akurat.
“Saya tidak berani bilang bohong tapi tidak akurat . Karena saya bicara dengan beberapa saksi tidak ada baku tembak Meskipun kejadian dinihari, jalur ini ramai dan tidak ada garis polisi. Yang ada polisi usir orang orang yang datang,” katanya.
Sekarang ini, lanjutnya, Komnas HAM dan berbagai lembaga yang konsern dengan Hukum dan HAM sudah bersuara, bahwa sudah ada abuse of power ada penyimpangan kekuasaan dan mereka menuntut dibentuknya tim pencari fakta independent bebas dari intervensi kekuasaan
“Kalau dikuntit, yang menguntit tidak ketauan tapi ini menguntit yang ada malah pembantaian dan pembunuhan, jadi bukan menguntit,” ujarnya.
Baca juga: Sikapi Penembakan Laskar FPI, Habib Rizieq: Sabar, Hadapi dengan Elegan