JAKARTA - Pasca libur panjang dan cuti bersama beberapa waktu membuat penyebaran Covid-19 di Jakarta Timur kembali naik. Tak ayal membuat petugas harus bekerja lebih ekstra untuk menangani lonjakan kasus.
Walikota Jakarta Timur, Muhammad Anwar mengatakan, lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19 setelah libur panjang pada Oktober 2020 lalu, kembali terlihat. Namun ia tidak merinci berapa angka kenaikan kasus positif Covid-19 usai libur panjang.
"Saat ini pola lonjakan pasca libur panjang sudah mulai terlihat, pola tersebut sama seperti pada saat libur panjang pada bulan Agustus," katanya, Senin (16/11).
Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Bertambah, 3M Tak Boleh Kendor
Dikatakan Anwar, kenaikan angka terkonfirmasi itu lantaran pada 28 Oktober-1 November 2020 warga menghabiskan waktu libur untuk berpergian. Ditambah lagi pemberlakuan PSBB Transisi ikut berpengaruh setelah warga diberi kelonggaran beraktivitas.
"Karena kan banyak juga yang berlibur dan pulang kampung, ditambah lagi mobilitas penduduk lebih dinamis dibandingkan fase PSBB," ujarnya.
Guna mencegah penularan Covid-19 meluas, lanjut Anwar, pihaknya kini makin gencar dalam pengawasan dan penindakan protokol kesehatan. Puskesmas di 10 kecamatan pun semakin giat melakukan swab test.
"Makanya kita terus libatkan Satgas RT, RW, Kelurahan pada lokasi yang teridentikasi terjadi penularan kasus," tuturnya.
Baca juga: Evaluasi Libur Panjang, Satgas Covid-19 : Masyarakat Masih Perlu Diingatkan Disiplin Jalankan 3 M
Pasca libur panjang kemarin, tambah Anwar, lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tidak langsung terlihat. Hal itu baru nampak usai warga mengikuti tes swab yang digelar masing-masing Puskesmas.
"Lonjakan kasus tak hanya di Jakarta, secara nasional pada tanggal 13 dan 14 Oktober 2020 penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 mencapai lebih dari 5.000 kasus per harinya," pungkasnya. (Ifand/tha)