JAKARTA – Dalam menanggulangi banjir di Ibukota, Panitia Khusus ( Pansus) Banjir DPRD DKI Jakarta, melakukan kunjungan kerja ke beberapa kota di Jawa tengah dan Jawa Timur.
Ketua Pansus Banjir DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani menyampaikan, setelah sebelumnya berkunjung ke Semarang, Tegal, dan Pekalongan Jawa Tengah, kemarin Kamis (22/10/2020) berkunjung ke kota pahlawan Surabaya, Jawa Timur, untuk belajar bagaimana menanggulangi banjir.
"Secara Geografis, Surabaya memiliki kemiripan dengan Ibukota (Jakarta). Karena posisinya yang sama berada ditepi laut, dan juga datarannya rendah, persis seperti Jakarta," kata Zita, Jumat (23/10/2020).
Baca juga: Pansus Banjir DPRD Jakarta, Diamputasi atau Cari Solusi?
Selain itu, kata Zita, dipilihnya Surabaya sebagai lokasi kunker, karena pada 10 tahun yang lalu kota pahlawan tersebut mengalami banjir yang sangat parah.
Menurutnya, kota Surabaya pernah mengalami banjir hingga merendam 52 persen wilayahnya.
Kemudian, lanjut Zita, di bawah kepemimpinan Walikota Tri Rismaharini, Surabaya berhasil menurunkan banjir sampai ke angka 2,3 persen.
Baca juga: Tawarkan Nuansa Mandarin, Pasto Yakin Lagu Terbarunya Ini akan Booming
Zita membeberkan, sang walikota memberikan tips bagaimana menanggulangi banjir di Jakarta, sama seperti yang dilakukannya di Surabaya.
Zita mengungkapkan, setidaknya ada 5 pesan yang disampaikan Risma (Walikota Surabaya) kepada Pansus banjir DPRD DKI Jakarta.
Yang pertama, Pedestrian atau jalan. “Ketika membuat jalan, pastikan saluran dibawah jalan yang lebih utama. Agar system drainasenya berjalan baik,” kata Zita.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Kepala Daerah Perhatikan Ketersediaan Pangan
Menurutnya, DKI belum sinkron untuk itu, karena masih mengutamakan membangun jalan, tetapi saluran airnya tidak diperhatikan.
Kedua, lanjutnya, perhatikan kapasitas Catchment (daerah aliran sungai) sesuaikan dengan saluran yang menampung, agar airnya bisa disimpan, dan kemudian dialirkan secara alami.
Ketiga, air adalah anugerah dari tuhan, baik itu datang dari laut, lokal, ataupun kiriman.
Baca juga: Cegah dan Putus Covid-19, Tahanan Polres Jakarta Timur di Swab Test
“Pasti sulit. Makanya kita jangan hanya berdalih, kerja keras lebih baik," lanjutnya.
Yang keempat, kolaborasi antar Dinas terkait dan ditunjang kesadaran warga untuk tidak menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah ke sungai ataupun kali.
"Ketika musim hujan, seluruh Dinas harus dikerahkan, tidak hanya satu atau dua Dinas saja. Begitu juga dengan warga, kampanye bahaya banjir dan sebabnya sudah dilakukan lebih awal. Sehingga timbul kesadarannya untuk ikut serta menjaga kelestarian," ucap Politikus PAN itu.
Baca juga: Satgas Sebut Terjadi Penurunan Persentase Kasus Aktif Secara Nasional
Kemudian kelima, sebelum air masuk Jakarta, kurangi debitnya terlebih dahulu.
Dengan cara memastikan daya tampung sungai memadai. "Kita harus tahu memecah sungai dan memberi jalan untuk air. Sehingga debit air tidak melebihi," kata Zita menjelaskan.
Zita mengungkapkan apresiasi untuk masukan dari walikota Risma. Inti dari semua masukkan tersebut, adalah keseriusan menangani banjir.
Baca juga: Lion Air Group Berharap Libur Panjang Dongkrak Permintaan Penerbangan
Zita menilai, meskipun anggaran dan rencana banyak tetapi tanpa eksekusi, maka DKI akan tetap banjir seperti tahun sebelumnya.
"Kami dari DPRD akan memberikan rekomendasi. Mau digunakan atau tidak, yang jelas kami sudah bekerja dengan serius agar DKI bebas banjir," terangnya.
"Saya pribadi berterima kasih kepada bu Risma yang sudah mau meluangkan waktunya bersama kami. Semoga kerja keras kami, usaha kami, bisa membuahkan hasil yang baik untuk DKI Jakarta," pungkas Zita. (yono/tri)