JAKARTA - Aksi perampokan terjadi di Jalan Pule RT 04/08, Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (4/8/2020) dini hari.
Zulhan Efendi, 40, suami korban mengatakan, aksi perampokan yang terjadi menjelang subuh itu terjadi saat ia sedang tak berada di rumah. Ia pun sangat menyesali karena ia tak bisa melindungi keluarganya. "Saya sedang ada urusan, makanya saya nggak ada di rumah," katanya, Selasa (4/8).
Dikatakan Zulham, ia pun baru mendapat kabar rumahnya dibobol garong sekitar pukul 04.30. Saat itu istrinya, Haryanti, menelponnya sambil ketakutan dan bercerita baru saja rumahnya dimasuki kawanan garong. "Dapat kabar itu saya langsung pulang buru-buru, dan semua masih trauma atas kejadian itu," ujarnya.
Zulham pun menduga, aksi perampokan yang dilakukan para pelaku sudah diintai cukup lama. Pasalnya, ketika dirinya sedang tak berada di rumah mereka langsung beraksi dan menggasak harta benda yang ada. "Total kerugian bisa mencapai Rp300 juta, karena selain uang tunai Rp170 juta, perhiasan emas dan yang lainnya juga diambil," ungkapnya.
Zulham juga mengaku, dirinya sudah melaporkan aksi perampokan itu ke Polsek Ciracas, pada Selasa (4/8) pagi. Petugas pun sudah datang ke rumahnya untuk melakukan olah TKP. "Meski semua keluarga saya selamat dan tak ada yang terluka, kami berharap mudah-mudahan pelakunya bisa tertangkap," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, komplotan garong beraksi disebuah rumah di Jalan Pule RT 04/08, Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (4/8) dinihari. Selain menggasak harta senilai Rp300 juta, kawanan ini juga mengikat ibu dan enam orang anak yang ada didalam rumah.
Haryanti, 34, korban mengatakan, aksi perampokan itu terjadi sekitar pukul 03.00 saat ia dan keenam anaknya tengah tertidur lelap. Tiba-tiba komplotan ini masuk ke rumah yang juga dijadikan warung sembako. "Waktu pintu dibuka paksa itu saya kaget, karena pintu itu kan jaraknya dua meter dari kamar saya," katanya, Selasa (4/8). (ifand/ruh)
