Uang Belanja Cuma Rp 1,8 Juta Ternyata Lainnya untuk WIL

Jumat 10 Jul 2020, 07:30 WIB

ANEH juga sih, punya suami ASN tapi Mira (33) sebulan hanya diberi uang belanja Rp1,8 juta, padahal punya anak tiga. Ternyata Marpaung (40), punya WIL, sehingga duitnya mengalir ke sana. Mira baru tahu kelakuan suami, ketika berhasil tangkap basah kelonan di hotel. Langsung saja diadukan ke polisi.

Suami yang baik pastilah akan menyerahkan gaji seluruhnya pada istri, sebagai bendaharawan rumah tangga. Dialah yang akan mengatur anggaran, agar jangan terjadi defisit. Tapi ternyata, banyak juga lelaki yang merahasiakan gaji pada istri.

Tiap akhir bulan istri hanya diberi uang sekian, jika kurang boleh minta lagi lewat APBD perubahan. Jika tujuannya kontrol anggaran itu baik, tapi banyak pula lelaki yang menyisihkan sejumlah gajinya untuk WIL, demi memanjakan si garan uyuh.

Ny. Mira yang tinggal di bilangan Medan Polonia, termasuk wanita paling malang di Sumut. Bagaimana tidak, sudah 8 tahun jadi istri Marpaung yang jadi ASN di kantor kecamatan, tapi tak pernah tahu berapa gaji suami. Bahkan lihat amplop gaji pun tak pernah. Tiap bulan dia hanya dijatah Rp1,8 juta, padahal di rumah ada anak 3 biji, yang semuanya masih doyan-doyannya makan.

Tapi sebagai istri yang baik, yang selalu mensyukuri berapa saja pemberian suami, Mira tak pernah mengeluh, apa lagi menggunakan hak bertanya pada suami. Dia takut dianggap perempuan tak pandai bersyukur, takut sebagai umat yang dikecam dalam Qur’an surat Arrahman, “Nikmat apa lagi yang kamu dustakan?”.

Sekali waktu dia curhat pada tetangga. Advisnya sungguh mengejutkan, karena dia punya analisa bahwa Marpaung kemungkinan punya WIL. Jaman sekarang banyak lelaki model begituan. Dia pengin banyak begituan dengan banyak wanita, tapi tak berani terus berpoligami. “Di samping takut sama istri, juga takut terkena PP sepuluh,” kata si tetangga bagaikan pengamat politik saja. PNS memang tidak boleh poligami karena rata-rata gajinya pas-pasan, kecuali yang di tempat basah, atau yang berani korupsi.

Berkat masukan tetangga itulah, Mira mulai menjadi penyelidik independen. Cari info di seputar kantor suami. Hasilnya mengejutkan, memang benar Marpaung punya WIL, namanya Diana (27). Tapi  informan itu tak mau dikait-kaitkan, sebut saja sumber yang layak dipercaya, begitu. “Kalau nggak percaya, buntuti saja waktu pulang kerja,” kata sang informan lagi.

Gara-gara informasi itu, Mira pisah ranjang dengan suami. Dia takut suami minta jatah dan dia sedang muak dengan kelakuan Marpaung. Maka setiap pukul 21.00 dia sudah mengunci kamar bersama anak-anaknya. Suami dilarang masuk. Kalau lazim saja, pastilah Mira pasang tulisan: selain petugas dilarang masuk!

Tapi diembargo seperti itu Marpaung tak juga mengubah sikap, karena sudah punya tokoh alternatif. Maka kemudian Mira mencona membuntuti suami saat wakktunya pulang kerja. Ternyata benar, Marpaung dan Diana masuk ke sebuah hotel. Dia segera lapor resepsionis dan minta bantuan Satpam untuk ikut menggerebeknya.

Benar saja, di kamar hotel Marpaung dan Diana sedang “pemanasan” meski ada AC juga. Begitu kamar didobrak, keduanya lalu menyelamatkan kondisi masing-masing. Mira yang emosi hendak menjambak Diana, tapi dicegah suami. “O ini ta tampang pelakornya, sejak kapan kau jadi gundik suamiku, he?” ujar Mira garang. Tapi Diana hanya menjawab pendek., “Tanya saja sama laki kau.”

Andaikan tak dipisah Satpam, mungkin kemarahan Mira semakin menjadi-jadi gara-gara berebut “garan uyuh”. Dia kemudian mengadukan keduanya ke Polres Medan dengan mengusung pasal perzinaan. Mira juga melaporkan suami ke kantor kecamatan tempatnya bekerja. Ini bisa berimbas ke nasib Marpaung sebagai ASN. Maka ada dua opsi untuk nasib Marpaung ke depan, bisa masuk penjara, bisa pula dipecat sebagai ASN.

Tragis ya, masalah “garan uyuh” bisa ngefek ke mana-mana. (tm.com/gunarso ts)

News Update