JAKARTA – Program Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang akan memanjakan pejalan kaki nampaknya kurang berjalan di wilayah Jakarta Pusat.
Sebab, hingga saat ini masih banyak trotoar atau jalan khusus pejalan kaki di kuasai oleh Pedagang kaki lima yang menggelar jualanya di jalan.
Seperti yang terjadi di Jalan Percetakan Negara II, Johar Baru, Jakarta Pusat. Trotoar di kawasan tersebut habis diakupasi oleh para pedagang sehingga pejalan kaku setiap kali akan melintas harus sabung nyawa dengan kendaraan baik roda dua dan empat.
Kondisi ini sudah berjalan cukup lama, namun hingga saat ini belum ada tindakan berarti dari pemerintah khususnya Satpol PP Jakarta Pusat.
“Seharusnya mereka ini ditata jangan sampai menutup jalan. Kami pejalan kaki setiap kali melintas selalu was-was karena harus berbaur dengan kendaraan,” kata Nano,50, salah seorang pejalan kaki.
Padahal, lanjutnya, saat ini Gubernur DKI Jakarta sedang gencar-gencarnya melakukan penataan trotoar. Namun, kenyataannya program ini tidak berjalan di Jakarta Pusat, malah terkesan ada pembiaran.
Padahal akses jalan di kawasan tersenut menuju jalan kebanggaan kantor warga Kecamatan Johar Baru ini terlihat semrawut dan kotor saat menjelang sore dan malam hari.
"Jalan Percetakan Negara II ini merupakan jalan kebanggaan warga dan merupakan akses jalan menuju ke Kecamatan Johar Baru, tapi kenyataannya semrawut. Trotoar nya dikuasai lapak PKL,” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan oleh, Neni,45 warga Kecamatan Johar Baru, akses jalan tersebut juga menghubungkan dua gedung seperti Gelanggang Olah Raga (GOR) dan Gedung Promosi Ikan Hias.
Untuk itu dia meminta kepada aparat pemerintahan terutama Satpol PP untuk segera mengambil tindakan melakukan penataan.
“Kami minta kepada Satpol PP untuk turun melakukan penataan di kawasan tersebut. Sebab semakin lama kondisinya sangat memprihatinkan penuh dengan lapak PKL,” harap Neni.
Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi akan segera minta Satpol PP dan Perhubungan menertibkan PKL maupun parkir di kawasan Jalan Percetakan Negara II. Menurutnya, ini tidak bisa di biarkan karena lama kelamaan jumlahnya akan semakin banyak sehingga sulit untuk ditata.
"Saya minta Satppl PP dan Sudin Perhubungan untuk segera mengambil tindakan menertibkan jangan sampai ada pembiaran. Sebab jalan tersebut merupakan jalur utama menuju ke gedung pemerintahan," tandas Irwandi. (wandi/win)