“Tunggu tanggal mainnya,” begitu Dulsalam mengancam, persis gaya iklan di gedung bioskop.
Salminah memang tak menduga bahwa pamong desa bernama Dulsalam ini bisa berbuat nekad. Maka ketika si janda ini hendak berangkat tidur sekitar pukul 22.00 tiba-tiba di kamarnya telah masuk Dulsalam dengan senjata cluritnya.
Dia memberikan opsi, berteriak berarti mati, atau diam saja tapi semuanya enak, di sana senang di sini juga senang sya lala …….
Salminah memang tak mau mati karena virus Corona, tapi mati diclurit orang juga bukan pilihan. Maka dengan rasa sejuta takut, akhirnya dia bertekuk lutut dan berbuka wahana juga untuk si pamong celamitan tersebut.
“Awas, jangan bilang sama siapa-siapa lho ya,” kata Dulsalam setelah entuk-entukan.
Lain hari eh Dulsalam minta jatah lagi dengan cara ancaman serupa. Karena lagi-lagi pasrah, tahu-tahu 10 kali sudah Salminah digauli dengan paksa oleh pamong desa nan celamitan itu.
Takut dijadikan budak nafsu, tak peduli ancaman Dulsalam, beberapa hari lalu Salminah melapor ke Polsek Dungkek dan Dulsalam pun ditangkap.
Luar biasa, 10 kali berturut-turut, padahal Rudi Hartono saja hanya mampu 8 kali berturut-turut. (SN/Gunarso TS)