KASIHAN benar nasib Wildan, 35, dari Kalteng ini. Membiarkan istri, Winda, 30, jadi penyanyi agar ada tambahan pemasukan, malah mukanya jadi pating penyonyo (benjol-benjol). Soalnya ketika bininya kencan dengan seorang PIL di sebuah barak, begitu digerebek sang PIL malah menghajar Wildan.
Idealnya seorang istri cukup jadi ratu rumahtangga, di rumah pribadi tinggal mamah karo mlumah. Tapi tak semuanya bisa begitu. Jika penghasilan suami pas-pasan, mau tak mau seorang istri harus cari tambahan penghasilan.
Banyak caranya, ada yang kerja kantoran, dagang, jadi pesinden atau penyanyi. Tapi jadi penyanyi atau pesinden banyak resikonya, salah-salah bisa terjadi skandal dengan penggemar.
Itu pula yang dilakoni Winda, warga Palangkaraya, Kalteng. Penghasilan suami tidak cukup untuk sebulan, sedangkan anak di rumah ada tiga biji. Mau diempani apa mereka? Masak dikasih kroto dan palet? Sedangkan memberi makan dengan nasi putih dan segala lauk pauknya, tak cukuplah penghasilan suami.
Kebetulan Winda itu punya suara bagus, dibuktikan ketika sering mengisi acara HUT RI di kampungnya. Dengan iringan organ tunggal suara istri Wildan ini sungguh memikat, bak penyanyi papan atas yang suka muncul di TV.
Begitu selesai menyanyi selalu dapat aplaus dan tepuk tangan dari para hadirin. Andaikan itu MTQ, pastilah Winda dapat pujian, “Toyib, toyiiiib….!”
Grup musik yang suka pentas di kampung-kampung, tertarik pada bakat Winda, sehingga digandengnya untuk menjadi biduan dalam grupnya. Jadilah bini Wildan sebagai biduan. Kebetulan pula punya wajah cantik dan bodi seksi, sehingga dia makin banyak penggemarnya dan kocek pun mulai penuh aliran uang. Ekonomi keluarga Winda mulai menggeliat.
Tapi di musim Corona ini, tanggapan mulai menyepi. Namun demikian Winda masih suka kontak pada seseorang. Bukan rekanan bisnis musik, tapi PIL yang datang dari para penggemarnya.
Dan rupanya Winda menanggapi, sehingga meski sepi tanggapan hatinya selalu ceria karena ada PIL di sampingnya, kadang pula di atasnya. Maksudnya, PIL pas di lantai atas dan Winda di lantai bawah. Jangan ngeres dulu, Bro!
Celakanya, Winda berkontak ria dengan PIL tak ingat waktu. HP-nya tak pernah lepas dari tangan, lengket seperti dilem aibon seharga Rp80 miliar dari Pemprov DKI.
Mau mandi, mau tidur, di dapur bahkan ke WC si HP selalu bersamanya. Lama-lama Wildan jadi curiga. Ada apa gerangan?
