SEDANG menunggu? Apa yang ditunggu? Tamu, kiriman atau apa? Pekerjaan menunggu memang bisa menguras perasaan, di antaranya jemu, gundah gulana was-was atau perasaan yang nggak karuan berkecamuk!
Katakanlah sedang menunggu kekasih, yang sekian lama nggak nongol, tiba-memberi kabar bahwa dia bakal datang menemuinya. Senangkah? Atau bisa juga bikin galau karena misalnya, bohong atau hoaks?
Ya, macam-macamlah. Tapi,yang namanya menunggu pasti akan membuat si penunggu resah gelisah. Apalagi yang ditunggu hal-hal yang negatif. Misalnya, menunggu kiriman banjir? Siapa yang nggak was-was. Inilah kiriman yang sangat nggak disukai warga. Tapi, kan nggak bisa menolak ketika air membludag mengalir ke wilayahnya. Lihat saja, ketika ada banjir bandang di Bondowoso? Ngeri ya?
Eh, menunggu apa,lagi? O, iya itu iming-iming kalau bakalan dapat uang tiga milyar? Atau bakalan dapat gaji dari kerajaan sekian ribu dolar?
Ada yang ditunggu lagi. Ya, bulan ini banyak banget yang ditunggu oleh sebagian warga Indonesia di tanah air. Kasus Corona dari China yang sudah membunuh sekian ratus orang, juga sedang bikin resah gelisah sebagian warga yang sanak familinya bermukim di Wuhan, China. Mereka sedang menunggu dengan harap-harap cemas. Dengan harapan tidak sakit terkena virus Corona.
Sekian cerita yang di atas nggak ada yang mengenakkan. Semua yang ditunggu adalah masalah. Ada berita yang ditunggu itu fakta dan hoaks. Tapi, keduanya nggak ngenakin.
Misalnya, fakta seperti banjir yang nggak diharapkan. Yang hoaks itu janji-janji bakalan dapat uang milyaran? Ah, semuanya cuma bikin resah dan gelisah. (massoes)