Menyelingkuhi Bini Orang Sepeda Motor Nyaris Hilang

Selasa 30 Apr 2019, 07:22 WIB

SIAL banget nasib Bobi Rahmadi, 35, dari Lampung ini. Selingkuh dengan bini orang juga baru percobaan, eh sudah ketahuan orang. Celakanya, Bamukmin, 36, orang yang tahu “kartu as”-nya bermental LSM. Dia mau diem asal diberi uang. Karena Bobi tak punya uang, sepeda motorpun diambil Bamukmin, hingga jadi urusan polisi. LSM itu ada yang baik ada pula yang jelek. Yang jelek kelakuannya benar-benar seperti wartawan bodreks. Setiap temuan kasus maunya dijadikan duit. Jika yang jadi sasaran ketakutan, semakin jadi makanan empuk, dan makin gede uang permintaannya. Maka orang suka memplesetkan, LSM itu singkatan Lembaga Suara Miring. Sebab banyak oknumnya yang bersuara miring untuk cari duit. Bamukmin yang tinggal di Baradatu Waykanan, memang tak punya pekerjaan yang jelas. Pernah kerja di PT Tempo, tapi ternyata maksudnya: tempo-tempo kerja, tempo-tempo nganggur. Jadi pekerjaannya tidak menentu. Salah satunya ya jadi preman itulah. Mencari duit dengan cara tidak halal. Jika ada orang berbuat di luar akal sehat, baginya malah jadi sumber uang. Padahal jika pinjam istilahnya Rocky Gerung, Bamukmin ini benar-benar dungu! Adalah Bobi Rahmadi, warga  Ratu, Waykanan. Sudah beberapa minggu ini dia menjalin hubungan dengan Nenok, tetangga kampung. Meski belum lama tapi sangat bermakna. Soalnya meski di rumah sudah punya suami, Nenok rela menyerahkan aset nasionalnya pada Bobi. Dan Bobi pun menerimanya dengan sukacita. Entah siapa yang memberi info, skandal Bobi  ini lama-lama tercium oleh Bamukmin. Langsung otak LSM-nya jalan. Ini layak dijadikan duit, karenanya kucing “endhas ireng” ini harus digarap. Dia langsung mendatangi rumah Bobi Rahmadi dan ngoceh bla-bla. Tentu saja Bobi kaget, kok dia tahu persis di mana saja dia kencan dengan Nenok , dan berapa kali tayang di ranjang. “Janga-jangan saya kelonan dia ada di longan (kolong ranjang).” Batin Bobi. Bobi pun bertanya, dapat dari mana data-data itu? Jawab Bamukmin enteng saja, “Ini hasil survei internal, lebih akurat dari quick count,” katanya hakul yakin. Maka ketika Bobi tertegun, dia mengajak damai saja. Maksudnya, skandal ini dijamin takkan masuk medsos dan viral, asalkan memberinya sejumlah uang. Tak usah banyak-banyak, cukup Rp 5 juta saja, tanpa potongan Pph 3 persen. Bobi  memang bukan orang kaya. Karenanya ditodong mendadak sebanyak itu tak ada uang. Akhirnya ketimbang skandalnya tersebar ke mana-mana, dia mau menerima solusi Bamukmin, yakni sepeda motornya yang diambil. Meski hanya Honda CB lama, tapi karena antik dan mulus, harganya pasti mahal. Hari itu juga deal. Kasus Bobi di SP-3 (dihentikan), tapi sepeda motor hilang. Tapi beberapa minggu kemudian Bobi berubah pikiran. Tindakan Bamukmin ini sebuah pemerasan, maka dia segera lapor polisi dan Bamukmin itu ditangkap. Untung sepeda motor itu masih ada. Barang dirampas sebagai barang bukti, dan Bamukmin ditahan. Bobi sudah siap skandalnya diviralkan di medsos? (*/Gunarso TS)


News Update